JAKARTA - Tim bola voli putra Indonesia melanjutkan dominasi di SEA Games usai meraih emas ke-12 atau yang ketiga beruntun. Indonesia berhasil mengalahkan tuan rumah Kamboja tiga set langsung 25-21, 25-10 dan 25-15 dalam laga final yang berlangsung di Indoor Stadium Olympic Complex, Phnom Penh, Senin (8/5). Kemenangan di final ini membuat Indonesia melanggengkan dominasi voli putra SEA Games dan hattrick.

Sukses kali ini membuat tim bola voli putra Indonesia tak terkalahkan sejak meraih emas di SEA Games 2019. Secara keseluruhan Indonesia menempati posisi teratas tabel perolehan medali bola voli putra sejak SEA Games 1977.

Indonesia meraih 21 medali yang terdiri dari 12 emas, tujuh perak, dan dua perunggu.Tim voli putra Indonesia baru bisa merebut medali emas SEA Games pada tahun 1981 di Manila, Filipina. Dominasi Indonesia mulai terlihat ketika merebut quattrick gelar di SEA Games 1987, 1989, 1991, dan 1993.

Indonesia sukses mengalahkan para rival terberat mereka di level Asia Tenggara, Burma (kini Myanmar) dan Thailand, di partai final. Setelah itu, Indonesia secara bergantian dengan Thailand dalam memperebutkan medali emas voli putra SEA Games. Thailand bahkan mampu meniru quattrick gelar Indonesia ketika menjuarai SEA Games edisi 2011, 2013, 2015, dan 2017.

Medali emas cabor bola voli putra SEA Games kembali ke tangan Indonesia di SEA Games 2019 Filipina. Kemenangan tersebut berhasil diulang di SEA Games 2021 Vietnam, yang baru digelar tahun 2022 karena pandemi Covid-19. Keberhasilan merebut emas di SEA Games 2023 juga membuat enam pemain mengukir hattrick medali emas.

Mereka adalah Yuda Mardiansyah Putra, Rivan Nurmulki, Dio Zulfikri, Nizar Julfikar, Fahreza Rakha Abhinaya, dan Doni Haryono. Pertemuan dengan Kamboja di final merupakan yang kedua bagi Indonesia di SEA Games 2023. Sebelumnya, tim asuhan pasukan Jeff Jiang Jie menang tiga set langsung di penyisihan Grup A.

Di partai puncak, Indonesia mengawali laga dengan baik langsung unggul 4-1 atas Kamboja. Namun, Indonesia harus kehilangan outside hitter andalan Doni Haryono di awal laga. Pemain berusia 24 tahun tersebut tak bisa berjalan dan harus dibopong oleh rekan-rekannya keluar lapangan. Kemungkinan dia salah tumpuhan saat mendarat usai smes.

Indonesia kemudian mampu mengendalikan permainan set pertama. Spike Farhan Halim dari posisi empat menjauhkan Indonesia atas Kamboja 10-6. Sebuah bola quick mampu dimanfaatkan Hernanda Zulfi untuk menambah poin bagi Indonesia dan mengubah skor menjadi 14-9.

Menjelang akhir set pertama, Indonesia mengandalkan opposite Rivan Nurmulki untuk mendulang angka. Banyak bola diarahkan ke Rivan. Namun, dari sisi pertahanan, Indonesia kerap tidak sempurna dalam melakukan block, sehingga keunggulan berkurang menjadi 20-18. Set pertama dimenangi Indonesia dengan skor 25-21.

Memasuki set kedua, Indonesia meraih sembilan angka angka pertama secara beruntun (9-0). Empat di antaranya berasal dari service ace Farhan Halim. Setelah meraih sembilan poin berturut-turut, Indonesia melepas satu poin akibat servis Farhan Halim yang keluar. Indonesia relatif tidak menemui kesulitan berarti pada set kedua. Mereka pun mengakhiri permainan dengan skor 25-10.

Di set ketiga, Indonesia sempat mendapat perlawanan dari Kamboja, sebelum menjauh tiga angka saat skor 6-3 Beberapa poin timnas voli putra Indonesia dihasilkan dari kesalahan-kesalahan pemain Kamboja. Sebuah back attack lewat Fahri Septian Putratama dari posisi enam menjauhkan Indonesia atas Kamboja 11-5.

Serangan-serangan Indonesia membuat Kamboja kewalahan. Spike Rivan dari posisi dua mengubah skor menjadi 15-8. Indonesia akhirnya menutup set ketiga dengan kemenangan 25-15. Block Fahri Septian menentukan kemenangan Indonesia.

Baca Juga: