Tim Verifikator bukan sekadar menilai, namun diharapkan menjadi motivasi untuk mengubah pandangan bagi pegiat-pegiat Proklim dan warga.
JAKARTA - Masyarakat diajak terus semakin mencintai lingkungan sekitar tempat tinggal. "Kami berharap Proklim menjadi motivasi warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya," jelas Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Selatan, Aditya Pamungkas, Selasa (3/9).
Hal itu disampaikan saat Tim Verifikator Program Kampung Iklim (Proklim) Jakarta Selatan menyambangi Kampung Iklim Berseri RW 06, Kelurahan Pasar Minggu, kemarin. Tim Verifikator berharap Proklim mampu memotivasi warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan dekat rumahnya.
"Tim Verifikator bukan sekadar menilai, namun diharapkan menjadi motivasi untuk mengubah pandangan bagi pegiat-pegiat Proklim dan warga," tandas Aditya Pamungkas. Aditya menyatakan, tujuan utama dari Proklim agar tetap membudayakan perilaku hidup sehat dalam kehidupannya sehari-hari.
Dalam penyampaian tujuan tersebut, tim melakukan verifikasi lapangan sekaligus sosialisasi kepada warga dalam menghadapi perubahan iklim. Ini mulai dari adaptasi, mitigasi, penguatan kelembagaan, dan menjaga ketahanan pangan.
Tim tersebut menilai, kegiatan pengolahan sampah, pembuatan eco enzym, biopori, urban farming dan lainnya. Penilaian dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Karena itu, Proklim harus dilakukan konsisten yang bukan hanya saat dinilai.
"Kampung Proklim harus berkelanjutan dan terus dikembangkan bersama-sama supaya manfaatnya dapat dirasakan nantinya," tutur Aditya. Lurah Pasar Minggu, Meilita, menuturkan, Kampung Iklim RW 06 tidak semata-mata baru dibentuk satu atau dua tahun. Dia sudah terbentuk sejak lama, sehingga pengelolaannya telah cukup baik dan tertata rapi.
"Semoga dengan upaya-upaya Proklim yang sudah dilakukan di sini, akan memberikan hasil terbaik," ujar Meilita. Proklim diharapkan dapat menjangkau kelompok dan membuka peluang seluruh pihak untuk memberikan kontribusi lebih luas.
Diharapkan Jakarta Selatan dengan sejumlah kelebihan dalam mengelola ruang terbuka hijau dari kawasannya masing-masing mampu bersaing dalam proses verifikasi Proklim.
Revitalisasi Waduk
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar, akan merevitalisasi waduk Kaja di RW 11 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas. Harapannya, setelah direvitalisasi, waduk tersebut bisa mengatasi persoalan banjir setempat.
Anwar menambahkan, revitalisasi dilakukan dengan meninggikan turap agar waduk mampu menampung lebih banyak air, sehingga tidak melimpah ke permukiman warga. Menurutnya, revitalisasi juga dilakukan dengan memperdalam waduk setinggi satu meter dari kedalaman sekarang agar air bisa tertampung lebih banyak di waduk.
Dia mengatakan ini saat Anwar bersama jajaran meninjau pengerjaan revitalisasi waduk Kaja, Selasa. Saat meninjua waduk, Anwar didampingi Plt Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Abdul Rauf, Kepala Seksi Pembangunan Sudin SDA Tengku Saugi, Camat Ciracas Yus Wil Rasyid, dan Lurah Kelapa Dua Wetan Akhmad Bakri.
Rombongan sempat mengitari waduk seluas 8.300 meter untuk melihat progres revitalisasi. Abdul Rauf menuturkan, revitalisasi waduk mengusung konsep bangunan ramah lingkungan. Dalam pengerjaan akan mempertahankan biota lingkungan. Harapannya, menjadi natural dan bisa dimanfaatkan untuk aktivitas warga setempat.
Revitalisasi waduk sudah dimulai sejak Juli lalu dan ditargetkan rampung November. Abdul Rauf berharap keberadaan waduk ini dapat mengendalikan banjir sekaligus menjadi destinasi wisata warga.
Selain meninggikan turap, jelas Rauf, Sudin SDA juga memasang saringan di bagian saluran masuk agar sampah dari saluran permukiman warga tidak ikut masuk ke dalam waduk. "Waduk ini mampu menampung debit air sebanyak 3.300 meter kubik. Diharapkan ini dapat meminimalkan genangan di wilayah sekitar," ucapnya.
Sementara itu, Ketua RW 11 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Suparwo Abdullah, menambahkan waduk ini jadi sumber titik kumpul air saat musim hujan. Selain itu, juga sekaligus sebagai air baku cadangan saat kemarau.
"Waduk Kaja ini sudah mampu mengatasi genangan RT 01 dan RT 14," ucapnya.