JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membentuk Tim Pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero sebesar 12,5 triliun rupiah untuk mengkoordinir proyek pembangunan di Jakarta yang terdampak Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).

Demikian termaktub melalui Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 986 Tahun 2020 yang ditandatangani pada 24 September 2020.

Dalam keputusan tersebut juga, ditetapkan pembentukan tim pinjaman pemulihan ekonomi nasional daerah yang diketuai Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta dan diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta.

Untuk anggotanya terdiri dari Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta, Asisten Pemerintahan Sekda DKI Jakarta dan Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda DKI Jakarta, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta, serta Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah DKI Jakarta.

"Tim Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional Daerah, dapat melibatkan narasumber, konsultan dan/atau tenaga ahli yang berasal dari dunia usaha, organisasi profesi, organisasi masyarakat, lembaga kemanusiaan dan/atau lembaga terkait lainnya," tulis Kepgub tersebut

Adapun biaya pelaksanaan tim itu, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah dan/atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. "Tim bertugas selama dua tahun terhitung sejak ditetapkannya Keputusan Gubernur ini," tambah Kepgub tersebut.

Di Bawah 1.000

Sementara itu, pertambahan kasus positif paparan Covid-19 di Jakarta pada Senin (28/9) mengalami perlambatan dari sebelumnya rata-rata 1.000 menjadi 807 kasus. Jumlah tersebut merupakan hasil uji usap dua hari sebelumnya.

Dengan demikian, berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, Senin (28/9), total jumlah kasus konfirmasi positif sampai saat ini adalah 72.177 kasus (bertambah dari sebelumnya sebanyak 71.370 kasus).

Dijelaskan, pertambahan 807 kasus tersebut, merupakan hasil uji usap pada Minggu (27/9) dengan ditemukan sebanyak 707 kasus serta akumulasi data pada tanggal sebelumnya yang baru dilaporkan sebanyak 100 kasus.

Dalam sepekan, pertambahan kasus sebanyak 807 kasus ini, di bawah dari data penambahan pada Ahad (27/9) sebanyak 1.186 kasus, pada Sabtu (26/9) sebanyak 1.257 kasus, pada Jumat (25/9) sebanyak 1.289 kasus, pada Kamis (24/9) sebanyak 1.133 kasus, pada Rabu (23/9) sebanyak 1.187 kasus dan pada Selasa (22/9) sebanyak 1.122 kasus.

Kemudian, pada Senin (21/9) sebanyak 1.310 kasus, pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak.

Hal itu karena penambahan pada Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020.

Untuk pengujian usap (swab test) dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) pada Minggu (27/9), dilakukan tes pada 6.429 spesimen yang di dalamnya ada 5.122 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil sebanyak 707 kasus positif dan 4.415 kasus negatif.

Dengan demikian, rataan tes PCR total per satu juta penduduk sebanyak 85.523. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 68.518.

Sampai dengan Minggu (27/9), sudah ada 1.243.497 spesimen (sebelumnya 1.237.068 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes PCR untuk mengetahui jejak Covid-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.

Sementara itu, pertambahan pasien sembuh dari paparan Covid-19 di Jakarta per Senin ini, mencapai 1.328 orang yang meningkatkan jumlah pasien sembuh dari paparan Covid-19 yang asalnya 56.413 orang menjadi 57.741 orang.

Jumlah pasien sembuh tersebut sendiri, adalah sekitar 80 persen (sebelumnya 79 persen) dari total kasus positif yang terpantau pada Senin ini sebesar 72.177 orang, dengan di dalamnya sebanyak 12.732 orang (berkurang 533 dari sebelumnya 13.265 orang) masih dirawat/isolasi, serta 1.704 orang (bertambah 12 dibanding sebelumnya 1.692 orang) meninggal dunia atau hanya 2,4 persen. n jon/Ant/P-5

Baca Juga: