WASHINGTON - Tim kampanye Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu (10/8), akunnya telah diretas, dan menyalahkan "sumber asing" karena menyebarkan komunikasi internal dan berkas tentang calon wakil presidennya, JD Vance.

Tim kampanye Trump menyiratkan Iran berada di balik langkah tersebut karena media berita Politico melaporkan telah menerima email berisi materi kampanye dari sumber yang menolak menyebutkan identitasnya.

"Dokumen-dokumen ini diperoleh secara ilegal dari sumber-sumber asing yang memusuhi Amerika Serikat, dengan tujuan untuk mencampuri pemilu 2024 dan menimbulkan kekacauan dalam proses Demokratik kami," kata juru bicara kampanye Trump, Steven Cheung, dalam sebuah pernyataan.

Cheung mengutip laporan dari Microsoft minggu ini yang mengatakan bahwa peretas Iran "mengirim email spear phishing pada bulan Juni kepada pejabat tinggi dalam kampanye presiden."

Materi yang diterima Politico mencakup penelitian tentang pemeriksaan Vance, pilihan wakil presiden Trump.

Pada tahun 2016, peretasan email Komite Nasional Demokrat -- dimana Russia disalahkan -- mengungkap komunikasi internal partai, termasuk tentang kandidat Hillary Clinton.

Trump, yang kemudian memenangkan pemilu, dikritik karena mendorong peretasan tersebut.

Baca Juga: