OKUMA - Tim Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang dipimpin Wakil Sekretaris Jenderal, Lydie Evrard, ke Jepang untuk membicarakan dengan para pejabat Kementerian Perindustrian Jepang pemeriksaan keamanan menyangkut rencana pembuangan air yang terkontaminasi dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima, Selasa (7/9).

Selama kunjungan itu, tim IAEA meninjau PLTN Fukushima, kemudian berdasarkan tinjauan, pihaknya akan mengirim tim pemeriksa untuk memverifikasi keamanannya dalam tahun ini. Tim itu telah meminta pihak Jepang untuk memberikan informasi terkait secara memadai untuk memastikan keamanan dan kejelasan rencana tersebut.

"Kunjungan adalah langkah pertama dari kegiatan yang akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan, dan pihaknya bersedia memberikan bantuan dalam proses pelaksanaan pembuangan air dan setelahnya," kata Lydie Evrard.

Pemerintah Jepang, pada April, mengumumkan pihaknya berencana membuang air yang terkontaminasi dari PLTN Fukushima ke laut mulai musim semi tahun 2023, setelah melalui penyaringan dengan Alat Pembersih Multi-Nuklida (ALPS).

Melalui Terowongan

Dua minggu lalu, Jepang mengemukakan rincian rencananya untuk membuang air radioaktif tersebut dengan mengalirkannya ke laut sejauh satu kilometer dari PLTN Fukushima melalui terowongan bawah laut.

Operator PLTN tersebut, Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo (TEPCO), telah mengumumkan rencana membangun terowongan bawah laut ke titik sekitar satu kilometer dari PLTN itu dan melepas air olahan tersebut di sana.

Para pejabat IAEA diperkirakan akan mengirim kelompok penyelidik ke PLTN itu tahun ini guna melaporkan mengenai keamanan pelepasan tersebut setelah ber, bicara dengan pemerintah dan pejabat TEPCO.

Terkait kunjungan tim IAEA, Tiongkok menegaskan pemerintah Jepang harus bekerja sama dengan IAEA secara penuh.

Baca Juga: