Setelah sepekan lebih PM Shinzo Abe menyatakan mundur, 3 kandidat yaitu Yoshihide Suga, Shigeru Ishiba dan Fumio Kishida, pada Selasa (8/9) secara resmi mencalonkan diri untuk mengisi kursi kepemimpinan politik di Jepang.

TOKYO - Partai berkuasa di Jepang, Liberal Democratic Party (LDP), pada Selasa (8/9) secara resmi memulai bursa pemilihan ketua yang akan menggantikan posisi Perdana Menteri Shinzo Abe yang dua pekan lalu secara tiba-tiba mengumumkan akan mundur dari jabatannya karena alasan kesehatan.

Turut serta dalam perebutan kursi ketua LDP yaitu calon kuat yang juga tangan kanan dari PM Abe yaitu ketua Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga.

Peluang Suga, 71 tahun, anak seorang petani stroberi, amat menyakinkan setelah sebelumnya ia berhasil mengamankan dukungan dari faksi-faksi utama di LDP jelang pemilihan ketua yang rencananya akan digelar pada 14 September mendatang.

Namun dalam perebutan kursi ketua LDP, Suga memiliki dua rival yaitu dari mantan Menteri Pertahanan Jepang yaitu Shigeru Ishiba dan ketua kebijakan LDP, Fumio Kishida.

Karena LDP menguasai mayoritas kursi di legislatif, maka ketua LDP berikutnya dipastikan akan menang pula dalam pemilihan di parlemen yang digelar pada 16 September untuk memilih PM Jepang berikutnya.

Di tengah kesibukan proses suksesi, muncul spekulasi bahwa PM Jepang berikutnya akan meminta digelar pemilu jeda untuk memastikan dirinya mendapat dukungan publik secara penuh.

Menanggapi spekulasi itu, Suga menyatakan pemilu jeda bukan prioritas karena kabinet baru yang akan dibentuk akan fokus dalam menangani pandemi virus korona. "Yang amat diharapkan rakyat dari pemerintah yaitu upaya untuk menanggulangi infeksi virus korona dan memulihkan kehidupan secepatnya," ucap Suga dalam konferensi pers bersama dengan para rivalnya.

Sebelum konferensi pers itu, Suga, Ishiba, dan Kishida, telah secara resmi mencatatkan pencalonan diri mereka pada Selasa pagi.

Cegah Kekosongan

Dalam konferensi pers bersama, Suga pun mengatakan dirinya memutuskan untuk turut mencalonkan diri untuk mencegah terjadinya kekosongan politik usai mundurnya Abe agar ia bisa memprioritaskan upaya penanganan virus korona seraya memulihkan perekonomian Jepang yang saat ini terkena resesi.

Sementara itu Ishiba, 63 tahun, dalam konferensi pers itu berjanji akan melakukan perombakan besar-besaran dengan mengatakan ia akan sepenuhnya mencurahkan pikiran dan jiwa bagi upaya revitalisasi regional.

Di lain pihak, Kishida, 63 tahun, mengatakan ia akan fokus dalam langkah-langkah yang seimbang dalam menangani wabah infeksi virus dan memulihkan perekonomian dan ia pun berjanji akan membentuk kabinet yang solid.

Sebelum pemilihan ketua LDP, ketiga calon akan mengikuti dua kali debat publik demi meraih banyak dukungan dari politisi LDP dan 3 perwakilan partai di masing-masing 47 daerah di Jepang.

Siapapun yang akan memimpin Jepang, akan menghadapi tantangan-tantangan berat mulai dari penanganan pandemi, mengatasi masalah perekonomian, dan menjamin agar penyelenggaraan Olimpiade Tokyo tahun depan tak tertunda lagi.

Tak hanya itu, PM Jepang berikutnya juga harus memikirkan isu mengenai perubahan konstitusi pasifis, mengakselerasi digitalisasi semua institusi pemerintah, memangkas biaya layanan internet serta meningkatkan angka kedatangan turis asing. SB/AFP/I-1

Baca Juga: