Tiga Bahasa Daerah Direvitalisasi

SERANG - Untuk menjaga agar tidak mengalami kepunahan, maka tiga bahasa akan direvitalisasi oleh Kantor Bahasa Provinsi Banten. Tujuannya, agar kaum milenial mau menggunakannya dalam berbahasa sehari-hari.

Koordinator Widya Bahasa Ahli Pertama Kantor Bahasa Banten, Flora Sinamo, di Serang, Rabu, mengatakan upaya revitalisasi bahasa daerah akan diperkenalkan dalam Festival Tunas Bahasa Ibu.

"Dalam Festival Tunas Bahasa Ibu tahun ini, kami akan fokuskan tiga bahasa daerah Banten. Ketiganya, adalah bahasa Jawa, Sunda, dan melayu Betawi," katanya.

Flora mengatakan, tiga bahasa daerah tersebut menjadi fokus karena penuturnya paling banyak sebarannya di wilayah Banten. Sebarannya, bahasa daerah Jawa di Kota Serang, Bahasa Sunda di Pandeglang dan Lebak. Lalu bahasa Betawi di Tangerang.

Lebih jauh Flora menuturkan, kegiatan festival akan dikemas dengan kegiatan lomba. Nanti ada tujuh mata lomba bahasa daerah. Isinya pidato bahasa daerah, puisi bahasa daerah, lawakan tunggal, tembang, dongeng, dan aksara.

"Peserta dalam festival tersebut merupakan siswa SD dan SMP kabupaten dan kota Banten. Dengan harapan mereka bisa melestarikan bahasa daerah," katanya.

Nantinya, akan ada 251 SD dan 251 SMP. Mereka dibagi per tiga kabupaten/kota.

"Kami sudah menyurati dinas pendidikan dan berharap agar semua bisa mengikuti perlombaan," katanya. Flora lebih lanjut menuturkan, penyelenggaraan Festival Tunas Bahasa Daerah tersebut sudah menjadi agenda rutin setiap tahun.

"Kami sebagai kantor bahasa yang dinaungi langsung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pemerintah daerah penyelenggaraannya," katanya.

Dia menambahkan banyak peminat dari luar daerah Banten yang ingin mengikuti lomba bahasa daerah dengan membawa bahasa Betawi. Misalnya, dari DKI Jakarta dan Depok.

Baca Juga: