Selama dekade terakhir, para peneliti telah memperkuat hubungan antara tidur dan kesehatan jantung. Sebaliknya, jadwal tidur yang tidak teratur justru dikaitkan dengan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Menurut Mayo Clinic, orang yang kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena obesitas, tekanan darah tinggi, serangan jantung, diabetes, dan depresi, yang merupakan faktor penyakit kardiovaskular.

Sebuah studi tahun 2020, seperti yang dikutip CNA dari The New York Times, menemukan bahwa orang berusia 45 hingga 84 tahun dengan jadwal tidur yang tidak menentu hampir dua kali lebih mungkin mengembangkan penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang memiliki pola tidur yang lebih teratur.

Analisis yang mengaitkan gangguan ritme sirkadian dengan risiko gangguan mood yang lebih besar terhadap lebih dari 90.000 orang itu menunjukkan bahwa pola tidur yang tidak teratur berkaitan dengan peningkatan kolesterol tinggi dan hipertensi.

Terbaru, American Heart Association (AHA) pada tahun lalu menambahkan "durasi tidur" ke daftar periksa atau indikator untuk mengukur kesehatan jantung seseorang.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kardiovaskular merupakan sekelompok gangguan jantung dan pembuluh darah dan termasuk penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung rematik dan kondisi lainnya. Pada 2021, WHO melaporkan penyakit kardiovaskular merenggut sekitar 17,9 juta jiwa setiap tahunnya, di mana tiga perempat kematian dunia akibat CVD terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Mempertahankan waktu tidur yang konsisten memang dikatakan mampu meningkatkan kesehatan jantung karena dapat mempertahankan ritme sirkadian, yang merupakan siklus jam internal tubuh dan ini membantu mengatur fungsi kardiovaskular seseorang.

Kelsie Full, ahli epidemiologi perilaku dan asisten profesor di Vanderbilt University Medical Center, yang merupakan penulis utama studi baru yang mengaitkan tidur tidak teratur dengan penanda awal penyakit kardiovaskular.

Memeriksa data tidur selama seminggu dari 2.000 orang dewasa di atas 45 tahun, para peneliti menemukan bahwa mereka yang tidur dalam jumlah yang bervariasi setiap malam dan pergi tidur pada waktu yang berbeda lebih mungkin mengalami pengerasan pembuluh darah dibandingkan mereka yang memiliki pola tidur yang lebih teratur.

Orang-orang yang jumlah tidur keseluruhannya bervariasi dua jam atau lebih dari malam ke malam sepanjang minggu kemungkinan besar memiliki plak lemak tingkat tinggi yang menumpuk di arteri mereka, dibandingkan dengan mereka yang tidur dengan jumlah jam yang sama setiap malam.

Meski begitu, studi tersebut dikatakan Full belum dapat memastikan bahwa pola tidur yang tidak konsisten secara pasti menyebabkan masalah jantung.

Namun, pentin untuk jadikan tidur sebagai prioritas dalam hidup Anda. Jika Anda kesulitan untuk tidur, cobalah tetapkan jadwal tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Jaga agar kamar tidur Anda gelap dan sunyi, sehingga lebih mudah untuk tidur.

Baca Juga: