JAKARTA - Pemerintah mengatur arah rujukan bagi masyarakat yang diduga terkena penyakit saluran pernapasan karena virus korona jenis baru (Covid-19) untuk masuk ke salah satu dari delapan rumah sakit (RS) yang menjadi rujukan di Jakarta.

Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemkes) sekaligus juru bicara penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mengatur arah rujukan pasien kepada delapan RS rujukan tersebut.

"Di Jakarta ada delapan rumah sakit yang sudah disiapkan sebagai rujukan, jadi tidak berbicara tentang RSPI (Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso) dan RS Persahabatan saja. Ada RSPI, Persahabatan, RSUD Pasar Minggu, RSUD Tangerang ada RS Polri Sukanto, RS AL Mintohardjo, dan RS Fatmawati," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3).

Saat ini, RSPI diketahui merawat lima orang pasien positif Covid-19, sedangkan RS Persahabatan merawat satu orang pasien yang juga dinyatakan positif Covid-19. "Karena yang menggunakan ruang isolasi bukan hanya pasien Covid-19, pasien penyakit menular yang lain juga di situ dan sudah ada yang pulang. Artinya, ruang isolasi kosong lagi dan kemudian di RSPAD tidak selamanya berada di ruang isolasi, kalau kondisinya sudah baik dipindahkan ke ruang biasa," ungkap Yuri.

Ia mengungkap beberapa rumah sakit swasta juga menyatakan ingin ikut serta dan siap merespons, sehingga di Jakarta sudah cukup banyak. "Kita juga selektif kapan dimasukkan ke ruang isolasi khusus, semuanya sudah ada protokol yang kita pakai," tambah Yuri.

Pasien Bertambah

Terdapat 13 orang lagi yang dinyatakan positif terkena penyakit saluran pernapasan karena virus korona jenis baru, mereka adalah bagian dari 23 suspect yang sudah diisolasi di sejumlah rumah sakit. "Ke-13 kasus ini bagian dari suspect itu, kan mengalirnya (alurnya) seperti itu," kata Yurianto. Istilah suspect adalah orang-orang yang punya riwayat kontak dekat dengan mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 serta mengalami gejala influenza seperti batuk, pilek, panas dan sesak napas.

Dari 13 pasien positif tersebut, ada yang merupakan WNI, namun ada juga warga negara asing (WNA). "WNA tidak termasuk yang tiga itu," jawab Yurianto.

WNA yang terkonfirmasi positif berasal dari tiga negara dengan penderita Covid-19 terbanyak setelah Tiongkok, yaitu Korea Selatan, Italia, dan Jepang.

Menurut Yurianto, 19 pasien itu dirawat di rumah sakit di Jakarta dan di luar Jakarta. Seluruh pasien terkonfirmasi stabil, kecuali satu orang kasus 08 yang diketahui memiliki penyakit kronis lain yaitu diabetes ditambah sedang mengalami diare.

Hingga Minggu (8/3), Kementerian Kesehatan telah menyelesaikan pemeriksaan 620 spesimen pasien dalam pengawasan (PDP) yang dikirim dari 63 rumah sakit di 25 provinsi. Jumlah 620 spesimen itu bukanlah jumlah spesimen yang ada, melainkan jumlah spesimen yang sudah diperiksa. PDP yang hasilnya negatif.Ant/ruf/AR-2

Baca Juga: