Militer Taiwan mengadakan latihan di sebuah pulau yang jaraknya kurang dari 50 kilometer dari daratan Tiongkok.

Dalam laporan yang dirilis militer Taiwan, mereka telah menembakkan senjata ke sasaran lepas pantai di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa serangan Rusia ke Ukraina mungkin membuat Beijing berani melancarkan serangan serupa ke Taipei.

Media Reuters melaporkan latihan tersebut dilakukan pada Rabu (16/3) kemarin di Pulau Dongyin, terletak di tenggara Fuzhou, Tiongkok, termasuk menembakkan meriam dan senapan mesin ke sasaran mengambang yang dimaksudkan untuk mewakili pasukan musuh yang maju.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan latihan tembak-menembak tersebut telah dijadwalkan rutin, tetapi itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Beijing, yang menganggap bekas provinsi Tiongkok itu sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya seperti dikutip dari RT, Kamis (17/3).

Dongyin merupakan salah satu dari beberapa pulau yang dikuasai Taiwan di dekat pantai Tiongkok. Bagian dari satu kelompok pulau yang disebut Kinmen, berada tepat di seberang Teluk Xiamen dari daratan, hanya sekitar 10 kilometer jauhnya.

Taipei dilaporkan telah menjadwalkan latihan untuk menguji pertahanannya di beberapa pulau di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Tiongkok akan merebut satu atau lebih pulau untuk memaksa pembicaraan reunifikasi dengan Taipei.

Taiwan juga dilaporkan mempunyai rudal anti-kapal dan rudal permukaan-ke-udara yang dikerahkan di pulau berbatu itu, yang merupakan rumah bagi sekitar 1.500 warga sipil.

Dongyin wilayah yang dianggap sebagai target prioritas tinggi bagi pasukan Tiongkok, karena berada pada titik yang kemungkinan akan dilewati oleh unit angkatan laut dan udara jika mereka menyerang dari utara.

Pejabat pertahanan Taiwan menyebutkan bulan lalu bahwa sebuah pesawat sipil Tiongkok terbang dekat dengan Dongyin pada 5 Februari, kemungkinan untuk menguji reaksinya.

Disaat yang sama ketika Rusia melancarkan serangan militernya di Ukraina, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberikan instruksi untuk pasukan militer dan keamanan segera memperkuat kesiapan tempur dan upaya pengawasan mereka.

Sebelumnya pada bulan lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan bahwa jika kemerdekaan Ukraina terancam oleh Rusia, kejutan akan bergema di seluruh dunia, dan gema itu akan terdengar di Asia timur, akan terdengar di Taiwan.

"Orang-orang akan menarik kesimpulan bahwa agresi membayar dan kekuatan itu benar," ujar Johnson.

Baca Juga: