Pagelaran kelas dunia Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP) di Mandalika telah membuka kesempatan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia untuk memperlihatkan produk pada kancah mancanegara.

Trofi berkualitas dunia untuk MotoGP Mandalika pun dibuat oleh UMKM Indonesia.

Lebih detailnya bahwa trofi atau piala yang diserahkan kepada para pebalap peraih podium, mulai dari nomor Asia Talent Cup (ATC), Moto3, Moto2, dan kelas paling bergengsi MotoGP, merupakan karya UMKM anak negeri pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dari Tuksedo Studio, Gianyar, Bali.

UMKM anak negeri ini lebih dikenal dalam kapasitasnya sebagai spesialis manufaktur mobil-mobil klasik yang dibuat secara handmade.

Meski dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Tuksedo Studio lebih dipercaya untuk merancang dan melakukan produksi piala Pertamina Grand Prix of Indonesia pada perhelatan MotoGP Mandalika.

"MotoGP Mandalika 2022 menjadi ruang yang luas untuk memberi manfaat bagi masyarakat. Khususnya bagi pelaku UMKM dalam upaya kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja, mulai dari kuliner, fesyen, kriya, dan lainnya," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Selasa (22/3).

Sandiaga memberikan apresiasi kepada Tuksedo Studio yang telah terpilih dan berhasil menghadirkan piala MotoGP.

Hal tersebut diharapkan dapat membawa inovasi para pelaku kreatif lainnya, khususnya desainer produk untuk berkontribusi dalam menghasilkan produk-produk menarik lainnya.

Tindakan kreativitas yang dihadirkan para pelaku ekonomi kreatif tidak hanya dapat membuka lapangan kerja, tapi juga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.

"Apresiasi yang tinggi patut kita sampaikan terhadap karya anak bangsa. Itu merupakan salah satu bentuk apresiasi dan inovasi pada sebuah produk. Semoga itu dapat memotivasi dan mendorong inovasi kepada para anak bangsa kreatif lainnya, khususnya para desainer produk untuk berkontribusi dalam menghasilkan produk-produk menarik lainnya," paparnya.

??"Terutama pada sektor pariwisata yang terdampak oleh pandemi dengan harapan besar agar kita dapat sama-sama menjaga sehingga api dari 'obor' ini tidak pernah padam," kata Tuksedo Studio.

Dalam trofi tersebut corak motif lokal di bagian pinggir piala. Sementara itu pada bagian atas dilengkapi dengan pola siluet sirkuit Pertamina Mandalika International Street Circuit.

Lalu pada material bahan dasar alumunium yang ringan dan memiliki kekuatan yang tepat untuk menopang kecepatan dipilih Tuksedo Studio untuk melambangkan ajang balap yang pemenangnya ditentukan oleh kecepatan pengendara serta performa kendaraan.

"Ini merupakan sebuah bukti jika Indonesia tidak hanya mampu dalam mengadakan sebuah ajang berskala dunia namun juga fakta bahwa para seniman dan pekerja lokal memiliki kapasitas yang mumpuni untuk merancang dan membuat langsung dengan tangan sendiri sebuah karya seni berkelas dunia," jelas Tuksedo Studio.

Baca Juga: