Semua manusia tentu akan merasakan kebahagiaan ataupun merasa stress dalam menjalani kehidupannya. Faktor yang mempengaruhi stress bisa datang dari dirinya sendiri atau faktor lingkungan.

Dalam laporan WHO atau World Health Care Organization (WHO), dari seluruh dunia setidaknya dalam setiap detik ada satu orang yang melakukan bunuh diri. Tercatat ada 700.000 orang mengakhiri hidupnya setiap tahun dari seluruh dunia.

Memiliki banyak masalah dalam hidup atau stress menghadapi berbagai masalah, menjadi indikator utama seseorang melakukan bunuh diri.

Berikut ini Koran Jakarta akan mengulas beberapa Negara yang memiliki kasus bunuh diri tertinggi dari seluruh dunia. Apakah Indonesia ada di dalamnya? Simak ulasannya berikut ini.

Lesotho, Afrika

Negara kecil yang terkurung di dataran Afrika Selatan, dengan jumlah penduduk sekitar 2 juta jiwa. Pada tahun 2019, berdasarkan data dari WHO atau World Health Care Organization. Rasio bunuh diri dari 100 ribu penduduk, adalah sebesar 72,4%.

Berarti ada sekitar 72 orang yang mengakhiri hidupnya di kota Lesotho, Afrika. Tingginya tingkat bunuh diri di Negara ini akibat kemiskinan. Banyaknya penduduk yang tidak memiliki ekonomi yang baik, kerap kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Guyana, Amerika Selatan

Negara dengan luas wilayah 214.969 kilometer, di pesisir utara Amerika Selatan ini menempati urutan kedua, dalam kasus bunuh diri. Dari 100.000 penduduk, tercatat sebesar 40,3% penduduk Guyana melakukan bunuh diri. Artinya ada sekitar 40 orang yang melakukan bunuh diri di daerah ini.

Tingginya kasus bunuh diri di daerah ini karena faktor kemiskinan dan rendahnya pendidikan. Sehingga banyak orang yang sulit mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Korea Selatan

Negara maju dengan penduduk hampir 52 juta jiwa ini sangat terkenal dengan grup music dan filmnya. Namun di tengah majunya industri hiburan di Korea Selatan, siapa sangka di Negara ini memiliki kasus bunuh diri yang cukup besar.

Dalam laporan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Kore Selatan, pada Juli Tahun 2021. Dari 100.000 orang, sebesar 24,7% . Faktor penyebab seseorang melakukan bunuh diri di Korea Selatan sangat kompleks.

Bukan hanya masalah finansial, seperti dikebanyakan Negara. Faktor bunuh diri di Korea Selatan, banyak juga karena faktor sosial maupun kesehatan mental dari warganya. Hal ini bisa dilihat dari beberapa artis yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Memiliki ketenaran dan uang yang cukup, namun memilih untuk bunuh diri.

Baca Juga: