Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengakui harga swab tes PCR yang dibanderol rumah sakit atau klinik kesehatan di Jakarta masih berbeda-beda. Namun, diyakini semua rumah sakit akan mematuhi harga yang ditetapkan pemerintah yakni 495-500 ribu rupiah.

"Memang masih bervariasi, Insya allah dalam waktu dekat nanti akan capai titik yang sama," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ditemui di Balai Kota, Jakarta, beberapa hari lalu.

Riza mengatakan pihaknya tidak bisa memaksakan RS swasta dan fasilitas kesehatan swasta untuk memakai tarif yang telah diputuskan pemerintah. "Kami tidak bisa paksa, karena banyak sekali dari pihak-pihak swasta yang ikut berpartisipasi," tuturnya.

Dikatakan Riza, layanan fasilitas kesehatan dalam yang cepat bakal menyeratakan tarif sesuai yang ditentukan pemerintah sebesar 495 ribu rupiah. "Dalam waktu dekat ini semua makin turun, semakin murah tes PCR semakin banyak," tuturnya.

Sementara itu, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mengikuti kebijakan harga swab PCR yang ditetapkan oleh Kemenkes. "Kami akan mengikuti harga yang ditetapkan Kemenkes yakni sama seperti ketentuan kemenkes harga 900 ribu," kata Kepala Manajemen Bisnis RSPP Agus W Susatyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (25/8).

Agus mengatakan kompenen dalam proses swab PCR meliputi test PCR dan jasa petugas kesehatan yang melaksanakan swab PCR. "Komponennya tes swab PCR pemeriksaan, tapi kami tidak menyebutkan harga pokoknya. Warga datang PCR ke kami dengan harga segitu," jelasnya.

Sementara itu, Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta Pusat menyatakan sebagian besar klinik sudah menurunkan harga test swab PCR dan tes antigen. Namun ada sebagian sejumlah klinik yang menurunkan harga secara bertahap.

"Ya seperti regulasi yang disampaikan ada batas tertinggi, dan ada ketentuannya. Tapi untuk monitoringnya kita sudah lihat ada yang sudah turun, ada yang bertahap," Kasudin Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (27/8).

Dikatakan Erizon, sejauh ini pihaknya belum menemukan laporan dugaan kecurangan klinik dalam mengambil keuntungan dari jasa test swab. "Sejauh ini saya belum ada laporan khusus di Jakarta Pusat," jelasnya.

Erizon mengaku sejauh ini 919 laboratorium yang ada di Jakarta dipantau oleh Pemprov DKI Jakarta. Meski begitu, Erizon juga memastikan hasil tes swab yang dikeluarkan oleh Laboratorium tidak lebih dari 2 hari. ν jon/S-2

Baca Juga: