Gadis bernama Vannessa ini adalah seorang housekeeper sebuah rumah sakit di Pennsylvania, AS. Dia tiap hari harus membersihkan ruang isolasi pasien. Ruang-ruang dibersihkan dengan cara tertentu. Unit yang paling parah disebut "kamar ungu." Dia harus membersihkan dari atas ke bawah. Ngepel dinding dan lantai setiap inci dari semua yang ada di kamar itu.

Sebenarnya, dia tidak tahu cara membersihkan kamar Covid itu. "Sangat menakutkan," katanya.

Dia juga menggunakan sinar UV raksasa untuk membunuh semua kuman. "Saya tidak nyaman membersihkan ruang sakit flu. Saya tidak tahu seberapa menularnya dan seberapa buruk," ujarnya. Bahkan Vanessa tidak tahu ruang itu untuk pasien flu atau Covid.

Lajang 21 tahun ini mengatakan, bersama rekannya telah membersihkan kamar Covid seperti juga kamar ungu, dan kamar-kamar patogen. Di sini harus menggunakan masker N95 yang jumlahnya sedikit. Sekarang malah itu hanya untuk dokter dan perawat. Dia hanya mengenakan masker biasa.

"Saya sudah berpikir untuk berhenti bekerja, terutama karena saya memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Saya tidak memiliki kesehatan terbaik, tetapi saya butuh uang," katanya.

Teman sekamar baru saja di-PHK. Ini adalah waktu yang sulit. "Syukurlah sejauh ini, kami tidak memiliki gejala apa pun. Jadi itu sesuatu yang baik. Karena saya bekerja di rumah sakit, saya terlalu takut untuk pergi menemui keluarga. Tapi saya merindukannya setiap hari," ujarnya.

Dia sangat berterima kasih kepada semua dokter dan perawat yang mempertaruhkan nyawa. Mereka sangat berani. Tetapi pada saat yang sama, para pembantu rumah tangga seperti dia juga memiliki keluarga. Dia juga memiliki masalah kesehatan.

Para dokter dan perawat banyak dikenal. Tetapi pekerja seperi dirinya tak dikenal. Tidak ada yang membahas pekerja-pekerja yang membersihkan ruangan setelah para dokter dan perawat pergi. "Saya berharap ini berubah. Tetapi saya tidak yakin," tandas Vanessa. hay/time/G-1*

Baca Juga: