Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali membatasi operasional transportasi umum di Jakarta, baik LRT, MRT, Transjakarta, hingga Commuter Line. Pembatasan angkutan umum ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus korona atau Covid-19 lebih meluas. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini, wartawan Koran Jakarta mewawancarai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Yoga Adiwinarto, di Jakarta, Minggu (22/3). Berikut petikannya.

Seperti apa pembatasan operasional Transjakarta?

Mengikuti arahan Pak Gubernur, ada beberapa penyesuaian di operasional PT TJ per tanggal 23 Maret 2020. Sama seperti MRT, kami akan berlakukan jam operasional dimulai jam 06.00 WIB dan tutup pukul 20.00 WIB.

Konkretnya bagaimana?

Pelayanan kami, ketika penumpang sudah masuk terakhir itu di jam 20.00 WIB, namun pelanggan yang sudah ada di dalam halte itu akan kami pastikan akan terangkut. Jadi, kami pastikan sekali lagi jam buka halte adalah jam 06.00 sampai jam 20.00 WIB. Jadi, pelanggan terakhir untuk masuk ke halte jam 20.00 WIB. Namun setelah di dalam, kami akan pastikan seluruh pelanggan kami akan terangkut.

Artinya, kebijakan ini akan menghapus angkutan malam hari?

Angkutan malam hari kami tiadakan per hari Senin. Lalu, tiap-tiap bus akan kami batasi sama seperti hari ini yaitu untuk bus gandeng atau bus articulated dari tadinya 150 menjadi 60 pelanggan. Lalu, juga untuk bus single sebanyak 30 pelanggan satu bus.

Skema pengaturan penumpang di dalam armada bagaimana?

Kami imbau untuk para pelanggan agar memastikan untuk duduk berjarak antarsatu kursi, lalu juga untuk berdiri di halte dan juga di bus jaraknya adalah sepanjang satu lengan depan atau lancang kanan. Jadi, satu lengan adalah jarak minimum antarpelanggan. Juga satu kursi adalah jarak minimal untuk duduk di dalam bus.

Apakah ada pembatasan di rute selain Bus Rapid Transit (BRT)?

Dan berikutnya, untuk kami operasikan per hari Senin itu hanya rute di dalam koridor. Jadi, rute non-BRT, royal trans, lalu juga perbatasan dan juga mikrotrans kami stop beroperasi per hari Senin tanggal 23 maret 2020.

P-5

Baca Juga: