LONDON - Thomas Tuchel menyatakan siap menghadapi tantangan untuk mengakhiri penantian panjang Inggris merebut trofi besar Piala Dunia, pertama sejak 1966. Hal tersebut diungkap Tuchel saat diperkenalkan sebagai pelatih baru Timnas Inggris, Rabu (16/10) waktu setempat.

Mantan pelatih Chelsea ini akan resmi memulai tugasnya pada 1 Januari 2025 dengan kontrak 18 bulan, hingga berakhirnya Piala Dunia 2026. Pelatih berusia 51 tahun tersebut menganggur sejak meninggalkan Bayern Munich akhir musim lalu. Tuchel menggantikan Gareth Southgate sebagai pelatih tetap. Dia menjadi pelatih asing ketiga dalam sejarah Timnas Inggris setelah Sven-Goran Eriksson dan Fabio Capello.

"Saya tahu ada beberapa trofi yang belum diraih oleh federasi. Tentu saja saya ingin membantu mewujudkannya," ucap Tuchel dalam konferensi pers di Wembley. Tuchel, yang juga pernah melatih Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain, memiliki rekam jejak prestasi yang diharapkan FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris) mengakhiri penantian 58 tahun tanpa gelar besar, sejak kemenangan Piala Dunia 1966 di kandang sendiri.

Puncak karier Tuchel sejauh ini terjadi saat melatih Chelsea. Dia membawa The Blues memenangkan Liga Champions pada tahun 2021. Meski demikian, langkah FA menunjuk Tuchel menuai kritik karena dianggap enggan memberikan kepercayaan kepada pelatih asal Inggris. Hal itu terutama mengingat generasi pemain berbakat seperti Jude Bellingham yang digadang-gadang menjadi salah satu favorit di Piala Dunia 2026.

"Ada pertanyaan serius yang harus dijawab oleh FA terkait dengan pelatih-pelatih asal Inggris," ujar mantan kapten Manchester United dan bek Timnas Inggris, Gary Neville. Southgate mengundurkan diri tidak lama setelah kekalahan Inggris di final Piala Eropa melawan Spanyol bulan Juli lalu. Selama delapan tahun masa jabatannya, Southgate berhasil membawa Inggris kembali menjadi kekuatan yang diperhitungkan di panggung internasional.

"Kami akan melanjutkan semua yang telah dibangun oleh Gareth dan FA,," ujar Tuchel. Dia berharap bisa menambahkan sesuatu yang lebih untuk membawa Inggris ke puncak. Dia akan berusaha menerapkan nilai-nilai, prinsip, dan aturan secepat mungkin untuk mewujudkan mimpi ini. ben/AFP/G-1

Baca Juga: