WASHINGTON - Federal Reserve Amerika Serikat bersiap untuk mengumumkan pemangkasan suku bunga pertamanya selama lebih dari empat tahun pada hari Rabu (18/9), dengan para pembuat kebijakan diperkirakan akan memperdebatkan seberapa besar langkah yang akan diambil kurang dari dua bulan sebelum pemilihan presiden AS.

Dikutip dari Voice of America (VoA), pejabat senior di bank sentral AS termasuk ketua Fed, Jerome Powell, dalam beberapa minggu terakhir mengindikasikan pemotongan suku bunga akan dilakukan bulan ini, karena inflasi mereda mendekati target jangka panjang bank sebesar dua persen, dan pasar tenaga kerja terus mendingin.

The Fed, yang memiliki mandat ganda dari Kongres untuk bertindak secara independen guna memastikan harga yang stabil dan lapangan kerja berkelanjutan yang maksimal, telah berulang kali menekankan pihaknya akan membuat keputusan mengenai penurunan suku bunga berdasarkan semata-mata pada data ekonomi.

Namun, pemangkasan pada hari Rabu masih dapat menyebabkan sakit kepala bagi Powell, karena hal itu akan terjadi sesaat sebelum pemilihan umum, di mana mantan presiden dari Partai Republik, Donald Trump akan bersaing dengan wakil presiden dari Partai Demokrat saat ini, Kamala Harris.

"Meskipun saya pikir Fed berusaha mengatakan bahwa mereka bukan makhluk politik, kita sedang berada dalam siklus yang sangat liar saat ini," kata Alicia Modestino, seorang ahli ekonomi di Universitas Northeastern.

Perdebatan di antara para pembuat kebijakan pada hari Selasa dan Rabu minggu ini kemungkinan akan berpusat pada apakah akan menurunkan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin.

Namun, pemangkasan suku bunga dalam ukuran apa pun akan menjadi yang pertama dilakukan Fed sejak Maret 2020, ketika mereka memangkas suku bunga mendekati nol untuk mendukung perekonomian AS selama pandemi Covid-19.

The Fed mulai menaikkan suku bunga pada tahun 2022 sebagai respons terhadap lonjakan inflasi, yang sebagian besar dipicu oleh krisis pasokan pascapandemi dan perang di Ukraina.

Bank sentral telah mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya pada level tertinggi dalam dua dekade antara 5,25 dan 5,50 persen selama 14 bulan terakhir, sambil menunggu kondisi ekonomi membaik.

Kini, dengan inflasi yang turun, pasar tenaga kerja yang mendingin, dan ekonomi AS yang masih tumbuh, para pembuat kebijakan telah memutuskan bahwa kondisi sudah matang untuk pemangkasan.

Para pembuat kebijakan dihadapkan pada pilihan: melakukan pemotongan kecil sebesar 25 basis poin untuk melonggarkan kebijakan, atau pemotongan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin, yang akan membantu pasar tenaga kerja tetapi juga dapat berisiko memicu kembali inflasi.

"Saya kira menjelang pertemuan November, belum ada cukup data untuk mengatakan kita dalam bahaya di sisi ketenagakerjaan," kata Modestino, yang sebelumnya adalah ekonom senior di Federal Reserve Bank of Boston.

Para analis melihat pemotongan yang lebih kecil sebagai taruhan yang aman. "Kami memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25bp (basis poin)," tulis ekonom di Bank of America dalam catatan terbarunya kepada klien.

"The Fed menyukai prediktabilitas," kata Modestino dari Northeastern.

"Itu bagus untuk pasar, bagus untuk konsumen, bagus untuk pekerja."

"Jadi, pemotongan sebesar 25 basis poin sekarang, diikuti oleh pemotongan sebesar 25 basis poin lagi pada bulan November setelah putaran data ekonomi berikutnya, menawarkan jalur yang lebih mulus bagi perekonomian," tambahnya.

Meskipun para analis sangat yakin bahwa Fed akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September, masih kurang jelas apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Ekonom di sejumlah bank, termasuk Goldman Sachs, memperkirakan pemangkasan sebesar 75 basis poin pada tiga pertemuan terakhir tahun ini, sementara yang lain memperkirakan pemangkasan yang lebih agresif, seperti ekonom di Citi, yang memperkirakan pelonggaran sebesar 125 basis poin sebagai kasus dasar mereka.

"Pelemahan pasar tenaga kerja yang terus berlanjut kemungkinan akan memicu pemangkasan suku bunga yang lebih besar, jika tidak pada pertemuan FOMC ini maka pada bulan November dan Desember," tulis para ekonom Citi dalam catatan terbaru kepada klien, mengacu pada Komite Pasar Terbuka Federal atauThe Federal Open Market Committee (FOMC) yang menetapkan suku bunga.

The Fed akan menjelaskan masalah ini pada hari Rabu, saat menerbitkan perkiraan ekonomi terbaru dari 19 anggota FOMC, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga.

Pada bulan Juni, anggota FOMC secara tajam mengurangi jumlah pemangkasan yang telah mereka rencanakan untuk tahun ini dari rata-rata tiga menjadi hanya satu di tengah sedikit kenaikan inflasi.

Tetapi seiring turunnya inflasi dan melemahnya pasar tenaga kerja, ekspektasi akan adanya lebih banyak pemangkasan pun meningkat.

Pedagang juga melihat peluang lebih dari 99 persen dari setidaknya empat pemotongan lagi pada tahun 2025, yang akan menurunkan suku bunga pinjaman utama Fed menjadi antara 3,5 dan 3,75 persen, 175 basis poin di bawah level saat ini.

Baca Juga: