Thailand ingin memulai inisiatif kemanusiaan baru dengan harapan bisa membuka jalan bagi perundingan antara kubu-kubu yang bertikai di Myanmar.

BANGKOK - Sebuah inisiatif kemanusiaan baru yang dipimpin Thailand siap diluncurkan dengan tujuan untuk membuka jalan bagi perundingan antara kubu-kubu yang bertikai di Myanmar. Pernyataan itu diungkapkan oleh seorang pejabat senior Thailand, tiga tahun setelah kudeta yang memicu ketidakstabilan dan gelombang kekerasan di seluruh Myanmar.

"Thailand berencana untuk membentuk zona aman kemanusiaan pada Februari di perbatasan kami dengan Myanmar, dekat persimpangan Mae Sot-Myawaddy, untuk mengirimkan makanan dan pasokan medis ke masyarakat lokal dan 20.000 orang yang mengungsi akibat pertempuran," kata Wakil Menteri Luar Negeri Thailand, Sihasak Phuangketkeow.

Sihasak mengatakan rencana tersebut akan menambah upaya dari 10 anggota Asean, yang gagal memulai proses perdamaian antara militer dan musuh-musuhnya, yaitu tentara etnis minoritas dan gerakan perlawanan bersenjata.

"Tujuan utamanya adalah mengendalikan konflik dan membuka saluran dialog. Kami tidak ingin melihat Myanmar semakin tidak stabil," ucap Sihasak seraya menambahkan bahwa prosesnya harus efektif, kredibel, dan transparan.

Inisiatif ini, yang didukung pekan lalu oleh para menteri luar negeri Asean dan perwakilan dari Myanmar, akan menyaksikan Palang Merah Thailand dan Myanmar mengirimkan pasokan di lapangan di bawah pengawasan badan bantuan kemanusiaan Asean.

Rencana Bangkok

Sihasak mengatakan rencana yang dipimpin Bangkok dapat mengarah pada perundingan yang melibatkan junta, kelompok etnis bersenjata, dan pemerintah bayangan (National Unity Government/NUG) yang bersekutu dengan milisi prodemokrasi, namun Sihasak tidak mengatakan apakah junta menyetujui pembicaraan semacam itu.

"Proses dialog mungkin harus dimulai setidaknya pada pertengahan tahun ini," kata Sihasak, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Thailand telah berkonsultasi dengan mitra internasional, termasuk tetangga Myanmar lainnya, India dan Tiongkok, tambah Sihasak. ST/I-1

Baca Juga: