Hasil penyelidikan mengungkap pelaku pengeroyokan terhadap sopir ojek online atau driver ojol yang tewas dianiaya merupakan mantan narapidana kasus pembunuhan.
Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Irwan Anwar menuturkan Kukuh Panggayuh Utomo (32) diketahui merupakan residivis yang belum genap satu bulan keluar dari Lapas Nusakambangan karena kasus pembunuhan.
Kukuh meninggal di rumah sakit Bhayangkara, Kota Semarang, Jawa Tengah, usai dikeroyok oleh sekelompok driver ojol lain yang tak terima rekannya dianiaya. Seperti diberitakan sebelumnya, Kukuh merupakan salah satu pelaku pengeroyokan terhadap driver ojol, Hasto Priyo Warsono (52), di SPBU 44.501 Jalan Brigjen Sudiarto, Majapahit, Semarang pada Sabtu (24/9).
Atas insiden itu, Irwan menyebut pihak kepolisian tengah mendalami penyelidikan dua kasus, yakni pengeroyokan ojol di SPBU Majapahit Semarang dengan korban Hasti Priyo Wasono, serta kasus pemukulan yang dikeroyok oleh rekan korban yang mengakibatkan kematian nyawa pelaku.
"Kasus pertama, penganiayaan tukang ojol di SPBU, Polisi masih memburu rekan Kukuh yakni Andi. Kasus kedua, aksi main hakim sendiri dengan korban Kukuh, polisi masih memburu pelaku lain yang identitasnya sudah diketahui," jelas Irwan.
Polisi pun telah melakukan otopsi terhadap jenazah Kukuh pada Selasa (27/9) di TPU Boja untuk kepentingan penyidikan, sekaligus mencari para pelaku lainnya.
"Ini kita otopsi untuk melengkapi penyidikan. Kita mau lihat luka korban di mana saja dan luka apa yang mematikan korban," kata Kapolsek Pedurungan Kompol Dina Novitasari.
Adapun sampai saat ini, Tim Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Semarang bersama Polsek Pedurungan telah mengamankan empat pelaku pengeroyokan terhadap Kukuh.
Budi, Nugroho, Zaini dan Harlan, diamankan karena turut menghakimi Kukuh dengan melemparkan helm, memukul dengan bambu hingga menendangnya.
"Saya pas sama teman-teman mau mendekati dia, malah saya mau diserang pakai senjata tajam. Ini saya luka di telapak tangan kena pisaunya dia, dan bibir saya. Saya sempat lari ambil helm terus melemparkan ke kepalanya, terus ramai-ramai hajar dia," ungkap Budi.