Pemda dapat bekerja sama dengan lembaga lain dalam rangka pencegahan, penindakan, koordinasi, dan monitoring, evaluasi.

TANGERANG - Sebanyak 26 layanan kesehatan tersedia di rumah sakit dan puskesmas untuk mengobati penderitaHuman Immunodeficiency Virus (HIV) danAcquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).

"Kewajiban kita menyediakan pelayanan fasilitas kesehatan yang berkualitas yang dapat diakses seluruh masyarakat, tanpa ada stigma dan diskriminasi. Ini juga merupakan bagian dari pencegahan," kata Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, Selasa (1/8).

Benyamin menyebut layanan kesehatan untuk mengobati penderita HIV/AIDS, yakni tiga rumah sakit pemerintah, lima rumah sakit swasta, dan 18 puskesmas. Pemkot Tangerang Selatan juga menyediakan layanan viralload tes cepat molekuler yang tersedia di RSU Tangerang Selatan. Kemundian, Puskesmas Kampung Sawah, Puskesmas Pondok Aren, Puskesmas Rawa Buntu, Puskesmas Pamulang, Puskesmas Pondok Jagung, dan Puskesmas Ciputat Timur.

Pemkot Tangerang Selatan juga mempunyai peraturan daerah (perda) terkait dengan penanggulangan HIV/AIDS, sebagai bukti komitmen pemkot setempatdalam penangananpenyakit itu. Ada Perda No10 Tahun 2019 yang mengamanatkan agar pemerintah daerah menanggulangi HIV/AIDS secara terpadu berkesinambungan.

"Pemda dapat bekerja sama dalam kerangka pencegahan, penindakan, koordinasi, dan monitoring, evaluasi," ujar Benyamin. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, dr Allin Hendalin, menambahkan, mayoritas penderita HIV/AIDS karena perilaku seksualmenyimpang. Kemudian, secara umum penderita berusia produktif, 25 hingga 49 tahun.

Menurut Allin, penting sosialisasi dan advokasi kebijakan program terkait. Maka, dengan sosialisasi, pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS serta penyakit infeksi menular seksual lainnya berjalan maksimal. Program yang dilakukan, di antaranya triple ninety-five.

Ini adalah 95 persen orang berisiko HIV/AIDS harus mengetahui statusnya. Kemudian, 95 persen yang mengetahui statusnya lalu diobati. Lalu, 95 persen yang mengetahui statusnya untuk kemudian diobati, harus tersupresi virusnya.
"Kita juga ke depannya akan melakukan pelatihan untuk semua layanan di Puskesmas Tangerang Selatan," ujarnya.

Sabtu Bermutu

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Tangerang, memiliki pekerjaan untuk mengoptimalkan "Program Sabtu Bermutu". Ini untuk para guru guna meningkatkan kompetensi melalui berbagai media. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang,Jamaluddin, mengatakan Program Sabtu Bermutu sebagai tindak lanjut merespons perkembangan zaman secara cepat.

Melalui program itu, para guru diberikan informasi mengenai sistem belajar dengan berbagai media seperti webinar maupun kelas khusus. "Dengan begitu, para guru tidak tertinggal informasi yang baru untuk diajarkan kepada para murid," jelas Jamaluddin.

Dia mengatakan Program Sabtu Bermutu dihadirkan agar para guru tidak tertinggal informasi baru dan dapat meningkatkan kompetensi. Pelaksanaan program, kata dia, juga diawasi pengawas sekolah, sedangkan hasil pembelajaran para guru akan dilaporkan.

Baca Juga: