LONDON - Dua orang lakilaki tersangka pelaku serangan bom di dalam kereta api bawah tanah Parsons Green, London, sedang disidik oleh kepolisian investigasi. Keduanya sudah mengklaim melakukan serangan teror pada Jumat (15/9) pagi sekitar pukul 08.00 atau saat jam-jam sibuk. Informasi yang diperoleh dari Kepolisian pada Minggu (17/9) waktu Inggris, terduga pelaku yang berusia 21 tahun berasal dari Suriah. Kediamannya di Stanwell, Surrey, sudah digeledah polisi pada Minggu (17/9) lalu.

Sedangkan informasi yang dibocorkan oleh seorang politisi lokal yang identitasnya enggan dipublikasi menyebut, terduga pelaku kedua yang baru berusia 18 tahun adalah seorang yatim-piatu dari Irak. Dia pindah ke Inggris pada usia 15 tahun ketika orang tuanya meninggal dunia. Kedua terduga pelaku diyakini tinggal dengan orang tua asuh, yakni Penelope, 71 tahun dan Ronald Jones, 88 tahun.

Kedua pasangan ini mendapatkan uang jaminan sosial untuk menghidupi dua terduga pelaku dan keluarga tersebut secara keseluruhan. Rumah Penelope dan Ronald sudah digeledah pada Sabtu (16/9) pagi, tetapi sampai sekarang masih didatangi oleh penyidik.

Menurut Ketua Dewan Wilayah, Ian Harvey, pihaknya telah mempelajari mengenai latar belakang kedua terduga pelaku dari para tetangga dan data yang terekam oleh imigrasi Inggris.

"Satu hal yang saya pahami, dia (tersangka pelaku berumur 18 tahun) adalah pengungsi dari Irak, yang datang ke Inggris pada usia 15 tahun. Kedua orang tuanya meninggal dunia di Irak. Saya rasa sudah banyak orang tahu bahwa terduga pelaku yang tinggal di Stanwell adalah mantan anak panti asuhan yang kediamannya digeledah kemarin," kata Harvey kepada Press Association.

Dave Solway, tetangga kedua terduga pelaku yang tinggal di seberang rumah pasangan Penelope dan Ronald, menceritakan Penelope dan Ronald merawat terduga pelaku, yang berusia 21 tahun, belum lama ini. Sedangkan terduga pelaku yang berasal dari Irak dan baru berusia 18 tahun, sudah tinggal dengan pasangan Penelope dan Ronald selama beberapa tahun.

"Dia (terduga dari Irak) adalah orang yang baik. Saya suka menyapa dia dan menanyakan bagaimana kondisinya. Dia anak yang baik, yang mencoba bertahan hidup sebagai yatimpiatu," kata Solway.

Turunkan Status

Serangan bom di dalam kereta api bawah tanah di Parsons Green, wilayah barat London melukai 30 orang. Beruntung tidak ada korban jiwa. Minimnya korban karena bom rakitan yang diletakkan di sebuah ember plastik berwarna putih tersebut, gagal meledak dengan kekuatan penuh.

Pihak berwenang masih terus mencari bukti-bukti atas insiden pada Jumat pekan lalu itu. Menteri Dalam Negeri Inggris, Amber Rudd, mengatakan Kepolisian London telah membuat kemajuan yang sangat bagus dalam proses penyidikan.

Pada Senin (18/9), level ancaman negara yang semula berstatus kritis, sudah diturunkan setelah Pusat Analisis Terorisme Bersama menyakini ancaman lanjutan yang berasal dari jaringan para pengebom sudah sirna. uci/SkyNews/I-1

Baca Juga: