JAKARTA - Pergerakan rupiah diperkirakan masih berada dalam tekanan menjelang pertemuan dewan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. Selain itu, tekanan eksternal lainnya juga datang dari Eropa mengenai perkembangan soal Brexit. Seperti diketahui, pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (29/1) sore, melemah 22 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.094 rupiah per dollar AS.

Analis pasar uang Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi di Jakarta, kemarin mengatakan nilai tukar rupiah melemah karena pasar masih menunggu pengumuman kebijakan moneter The Fed. Hari ini rupiah bergerak relatif stabil.

Meskipun sebesarnya ada kemungkinan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuannya tahun ini, lanjutnya, namun perlu diingat bahwa prospek perlambatan ekonomi global masih terus diantisipasi oleh pasar.

"Trump juga hari ini katanya mengancam lagi bakal melakukan shutdown lagi. Kalau sudah begini, potensi pasar beralih ke aset safe haven dan mata uang emerging market suka jadi korban," kata Dini.

Ant/E-10

Baca Juga: