COTABATO - Seorang anak tewas dan enam orang lainnya terluka setelah sebuah bom meledak di bus umum di Filipina selatan yang dilanda pemberontakan pada Selasa (11/1).

"Belum ada pihak/kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas teror bom ini," ungkap pihak berwenang setempat.

Sementara polisi Filipina mengatakan ledakan itu terjadi saat bus itu sedang melaju di sepanjang jalan raya dekat Kota Cotabato di Pulau Mindanao.

"Bom itu ada di dalam bus, di bagian ujung di mana banyak orang duduk," kata Randy Hampac, juru bicara polisi di Kota Aleosan. "(Teror bom) ini merupakan pertama kalinya terjadi di kota kami," imbuh Hampac.

Menurut laporan polisi menyatakan bahwa salah satu korban melihat seorang penumpang laki-laki meninggalkan koper di bus ketika dia turun dan koper itu kemudian meledak.

Serangan terhadap bus, gereja dan pasar umum, telah target kaum militan di Filipina selama beberapa dekade di wilayah tersebut.

Pada 2004 lalu, Manila meneken pakta perdamaian dengan kelompok pemberontak terbesar di negara itu, Front Pembebasan Islam Moro, yang mengakhiri aksi pemberontakan bersenjata mematikan mereka. Tetapi sekelompok kecil pejuang Muslim yang menentang kesepakatan damai tetap ada, termasuk militan yang mengaku setia kepada kelompok ISIS dan kelompok pemberontak komunis.SB/AFP/I-1

Baca Juga: