Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan pandemi virus corona bisa menjadi penyakit endemik sebuah wilayah meskipun vaksinasi baru mulai dilakukan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini mengatakan kemungkinan pandemi Covid-19 akan berubah menjadi endemi pada 2022.

Pandemi dan endemi dibedakan berdasarkan seberapa tinggi penyebaran penyakitnya.

Pandemi merupakan wabah penyakit yang terjadi secara serempak di mana-mana, di beberapa negara atau benua, kemudian berdampak pada ratusan ribu orang. Pandemi bisa timbul secara mendadak.

Sementara, Endemi merupakan penyakit yang berjangkit di suatu daerah pada suatu golongan masyarakat.

Endemi memiliki ciri-ciri bahwa kemunculan suatu penyakit yang konstan atau penyakit tersebut terbiasa terjadi dalam suatu wilayah geografis.

Beberapa pandemi akhirnya bisa tertangani, tetapi tetap bertahan di sebagian wilayah. Inilah mengapa pandemi bisa berubah menjadi penyakit endemik.

Berikut adalah daftar penyakit yang awalnya pandemi tapi kemudian berubah menjadi endemi:

  1. HIV/AIDS

HIV dianggap sebagai pandemi oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) di Amerika Serikat. Akan tetapi, populasi global memiliki kesadaran tinggi tentang keberadaan virus tersebut dan bahayanya.

Pengobatan modern telah mampu menwarkan usia panjang dan kehidupan yang sehat untuk orang dengan HIV (ODHA). Hal ini kemudian membuat status HIV menjadi endemi.

Selama beberapa dekade, belum diketahui obat untuk penyakit ini. Akan tetapi, pengobatan yang dikembangkan pada 1990-an hingga saat ini memungkinkan orang dengan penyakit ini untuk menjalani hidup normal melalui perawatan teratur.

  1. Flu Spanyol (1918-1920)

Flu Spanyol juga termasuk salah satu pandemi yang menyebar ke seluruh dunia. Sekitar 500 juta orang menjadi korban dari penyakit ini dan sekitar seperlima dari total tersebut meninggal dunia.

Mengutip laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pandemi flu Spanyol ini dimulai pada tahun 1918, segera setelah Perang Dunia 1.

Penyebabnya adalah virus H1N1 dengan gen yang berasal dari unggas. Virus ini pertama kali terdeteksi di AS pada seorang personel militer musim semi tahun 1918.

  1. Flu Asia (1957-1958)

Penyakit pandemi lainnya yang pernah terjadi dan menyerang banyak daerah di seluruh dunia adalah flu asia.

Pada Februari 1957, virus influenza A (H2N2) terdeteksi di Asia Timur dan segera memicu pandemi yang kemudian disebut Flu Asia.

Penyakit ini berasal dari wabah pandemi influenza A subtipe H2N2. Awalnya, penyebaran gangguan ini dari China pada 1956-1958.

Virus H2N2 ini berasal dari virus flu burung A. Beberapa daerah yang terkena penyakit ini adalah Singapura pada Februari 1957, Hong Kong pada April 1957, dan di kota-kota pesisir di Amerika Serikat pada musim panas 1957.

  1. Flu Hong Kong (1968)

Flu sebelumnya adalah sebuah pandemi yang terjadi tahun 1968. Britannica mencatat, Virus itu disebut Flu Hong Kong karena kasus pertama ditemukan di China pada Juli 1968.

Pandemi disebabkan oleh virus influenza A (H3N2) dan merupakan flu ketiga yang terjadi pada abad ke-20.

Virus ini diyakini memiliki hubungan dengan pandemi Flu Asia tahun 1957, yang mengalami proses yang disebut "pergeseran antigenik" pada gen virus flu yang dapat menyebabkan perubahan pada protein permukaan virus, HA (hemagglutinin) dan NA (neuraminidase), yang memicu respons imun tubuh.

  1. Pandemi Flu Babi

Pandemi flu terbaru adalah Flu Babi pada 2009. Pandemi ini terjadi akibat virus influenza baru, H1N1. Virus tersebut sebelumnya tidak teridentifikasi pada hewan atau manusia. H1N1 pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat.

Virus ini menyebar dengan cepat ke seluruh negara dan dunia hingga menyebabkan 60,8 juta kasus, 274.304 orang mengalami rawat inap, dan 12.469 kematian di Amerika Serikat.

Pandemi ini secara resmi dinyatakan berakhir pada 10 Agustus 2010, namun virus H1N1 pdm09 alias flu babi sudah masuk ke dalam kesadaran masyarakat dunia dan terus beredar sebagai virus flu musiman, sehingga disebut sebagai endemi.

Baca Juga: