JAKARTA - Perusahaan daging olahan asal Amerika, Tyson Foods, menarik kembali nugget ayam seberat 30.000 pon (13.608 kg) setelah ditemukan potongan logam di dalam produk tersebut.

Associated Press melaporkan, nugget tersebut dijual dalam kantong 29 ons dan diproduksi pada 5 September oleh perusahaan Berryville, Arkansas.

Tyson memberi tahu Layanan Keamanan dan Inspeksi Pangan AS (FSIS) dan mengatakan pihaknya menarik kembali nugget tersebut secara sukarela.

Nugget yang ditarik kembali tersebut memiliki nomor P7211 di bagian belakang kemasannya. Nugget dikirim ke distributor di Alabama, California, Illinois, Kentucky, Michigan, Ohio, Tennessee, Virginia dan Wisconsin untuk diteruskan ke pengecer.

FSIS mengatakan telah menerima satu laporan mengenai cedera mulut ringan. Siapa pun yang khawatir cedera atau mengalami penyakit harus menghubungi penyedia layanan kesehatan, FSIS mengimbau.

Nugget yang ditarik dengan nama merek "Fun Nuggets" berbentuk dinosaurus.

"Sejumlah konsumen melaporkan menemukan potongan logam kecil dan lentur di dalam produk, dan karena sangat berhati-hati, perusahaan menarik kembali produk ini," kata Tyson dalam sebuah penyataan.

Tyson meminta pelanggan yang telah membeli produk tersebut untuk membuangnya dan menghubungi perusahaan tersebut.

Menurut laporan BBC, ini bukan pertama kalinya Tyson, produsen daging terbesar di AS berdasarkan penjualan, melakukan penarikan kembali.

November tahun lalu, Tyson me-recall daging giling, setelah menemukan potongan bahan "seperti cermin" di dalam daging.

Pada 2019, perusahaan itu menarik sejumlah nugget ayamnya setelah pelanggan menemukan potongan karet biru di dalamnya.

Pada tahun yang sama, mereka menarik jutaan pon potongan ayam karena adanya kekhawatiran terkontaminasi logam.

Pada 2022 Tyson menutup sejumlah pabrik pengolahan ayam di AS karena penurunan permintaan.

Namun karena harga daging sapi dan babi melonjak lebih tinggi dibandingkan harga ayam, banyak konsumen beralih ke unggas yang lebih murah.

Hal ini menimbulkan harapan lonjakan permintaan baru-baru ini dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan makanan.

Baca Juga: