SINGAPURA - Empat unit mobil mewah Bugatti langka yang diyakini terkait dengan kasus korupsi dana kekayaan negara Malaysia 1MDB disita dari fasilitas penyimpanan pribadi di Munich, Jerman, menurut laporan media Jerman.
Mobil mewah yang disita tersebut hypercar Bugatti eksklusif "Legends", dan hanya 18 unit yang diproduksi dalam seri tersebut, kata media Malaysia, Bernama.
Keempat mobil tersebut adalah Veyron edisi Rembrandt, Black Bess, Jean-Pierre Wimille dan Meo Costantini. Masing-masing bernilai sekitar 3 juta dollar AS.
Bernama melaporkan, Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) telah meminta informasi dari otoritas Jerman mengenai penyitaan kendaraan tersebut.
Komisioner Utama MACC Azam Baki, Minggu (28/4), mengatakan telah mengusut kasus tersebut sejak 2020.
Pada November 2020, ia mengatakan telah mengajukan permohonan bantuan hukum timbal balik ke Swiss untuk mendapatkan informasi mengenai aset yang dibekukan terkait kasus 1Malaysia Development Berhad.
Dilanjutkan dengan pertemuan dengan Kejaksaan Agung Swiss terkait 50 mobil mewah yang masuk dalam investigasi 1MDB pada tahun 2021.
"Kemudian pada Maret 2022, dilakukan pertemuan dengan Kejaksaan Agung di Swiss untuk membahas perkembangan permohonan bantuan hukum timbal balik dan mendapatkan informasi lebih lanjut," kata Azam seperti dikutip Bernama.
Menyusul hal tersebut, lembaga antirasuah itu meminta informasi kepada otoritas Jerman mengenai dana obligasi 1MDB yang digunakan untuk membeli mobil mewah di negara tersebut pada 26 Oktober 2022.
Azam menambahkan, dalam perkembangan terkini, MACC juga meminta agar pihak berwenang Jerman memberikan informasi terkini kepada mereka. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai sifat permintaan tersebut.
Menurut surat kabar Jerman Bild, Markas Besar Polisi Munich merujuk penyitaan tersebut ke Kantor Kejaksaan Federal di Bern, Swiss. Kasus tersebut terjadi sebagai bagian dari permintaan bantuan hukum dari kantor tersebut, menurut juru bicaranya.
Pihak berwenang tidak memberikan informasi lebih lanjut karena proses hukum masih berlangsung.
Barang Seni dan Kapal Pesiar
Skandal keuangan 1MDB yang bernilai miliaran dollar menyebabkan penyelidikan kriminal di seluruh dunia - termasuk di Amerika Serikat, Swiss, dan Singapura - yang melibatkan politisi, selebriti, dan individu terkemuka.
Miliaran dollar diduga dicuri dari dana tersebut oleh sejumlah orang dan digunakan untuk membeli barang-barang mulai dari karya seni hingga superyacht.
Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak pada tahun 2022 dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena pelanggaran terkait penyalahgunaan uang publik. Pada Februari tahun ini, hukumannya dikurangi setengahnya menjadi enam tahun.
Najib telah menjalani hukuman di Penjara Kajang setelah Pengadilan Federal menguatkan hukumannya atas pelanggaran pidana atas kepercayaan, penyalahgunaan kekuasaan, dan pencucian uang atas penyelewengan dana SRC Internasional. SRC International adalah bekas anak perusahaan 1MDB. Dia akan dibebaskan pada Agustus 2028.
Namun dengan pembebasan bersyarat karena berperilaku baik, dia bisa keluar pada Agustus 2026 setelah menjalani dua pertiga masa hukuman penjara barunya.
Najib, yang menjabat sebagai perdana menteri dari tahun 2009 hingga 2018 dan merupakan perdana menteri pertama yang dipenjara, masih menghadapi dakwaan korupsi dalam tiga kasus terpisah.
Dia harus menunggu hingga 5 Juni untuk mengetahui apakah dia dapat melanjutkan upayanya menjalani sisa hukumannya sebagai tahanan rumah.
Dua pria yang dituduh menggelapkan 1,8 miliar dollar AS dari 1MDB saat ini diadili di Swiss.
Kepala eksekutif PetroSaudi Tarek Obaid dan direktur perusahaan eksplorasi dan produksi minyak Saudi Patrick Mahony dituduh menghamburkan hasil rampasan mereka untuk membeli batu mulia, jet pribadi, kapal pesiar sewaan, dan properti di London dan Jenewa.
Jaksa Alice de Chambrier menuduh mereka melakukan "aktivitas kriminal dan kegigihan yang luar biasa" selama 10 tahun antara tahun 2009 dan 2019, jika dugaan tindakan penyembunyian disertakan.
Dia menuntut hukuman 10 tahun untuk Obaid dan sembilan tahun untuk tangan kanannya.
Obaid adalah warga negara ganda Swiss-Saudi, sedangkan Mahony adalah warga negara Swiss-Inggris.
Kasus yang disidangkan oleh tiga hakim ini dibuka pada 2 April dan dijadwalkan berlangsung hingga akhir bulan ini meskipun putusannya bisa memakan waktu berbulan-bulan.