JAKARTA - Peningkatan eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok diperkirakan masih menjadi tekanan bagi rupiah. Terlebih lagi, muncul wacana bank sentral AS atau The Federal Reserves (The Fed) akan menaikkan bunga acuannya sebagai imbas dari menguatnya tensi perang dagang AS dan Tiongkok.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta menyatakan The Fed dikhawatirkan akan menaikkan suku bunga acuannya sebagai dampak dari situasi geopolitik Negeri Paman Sam dan Negeri Tirai Bambu yang semakin memanas.

"Ada potensi bahwa tingkat inflasi AS akan naik dimana hal ini dapat menjadi alasan The Fed menaikkan suku bunga acuan," kata Ibrahim, kemarin.

Seperti diketahui, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (14/5) sore, melemah 11 poin atau 0,08 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.434 rupiah per dollar AS. Ant/E-10

Baca Juga: