Banyak cerita dan mitos yang beredar tentang asal usul dari danau Toba dan pulau Samosir di tengahnya. Tidak ada yang tahu darimana pulau Samosir berasal akan tetapi berikut ini beberapa cerita dan opini yang dikembangkan.

Letusan Vulkanik Gunung Toba
Sampai saat ini belum ditemukan fakta da sejarah danau Toba yang pasti mengenai letusan gunung Toba, karena sudah terjadi jauh sebelum masa manusia sekarang atau diperkirakan lebih dari 75.000 tahun yang lalu. Bill Rose dan Craig Chesner mengungkapkan bahwa letusan gunung Toba berdampak pada kepunahan 60 persen spesies yang ada di bumi dengan lontaran debu vulkanik mencapai 10 kilometer dan memuntahkan 2800 kilometer persegi material vulkanik dari dalam gunung Toba.

Beberapa ahli juga menyebutkan bahwa letusan gunung Toba inilah yang menyebabkan terjadinya zaman es di seluruh dunia.Beberapa peneliti sampai berekspedisi ke wilayah utara India untuk mencari kebenaran akan adanya letusan supervulkano yang berasal dari gunung Toba.
Faktanya ditemukan 2100 titik kecocokan antara partikel debu vulkanik gunung Toba dengan partikel debu vulkanik di negara tersebut.

Dengan berbagai bukti yang kuat, para ahli memperkirakan bahwa hilangnya kawasan atlantis merupakan dampak dari letusan supervolkano ini. Letusan yang dahsyat menyebabkan sebuah rongga yang besar pula pada sisi ujung gunung Toba. Rongga inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya danau Toba sedangkan pulau Samosir adalah puncak gunung yang telah mengeluarkan material vulkaniknya.

Dulu pulau Samosir masih menyatu dengan daratan Sumatera meskipun hanya sebagian kecil sehingga jika seseorang berlayar di danau Toba harus berputar arah untuk mengelilinginya. Adanya daratan yang masih menempel di daratan Sumatera membuat Samosir belum bisa disebut dengan pulau.

Barulah pada masa penjajahan Belanda, mereka memerintahkan penduduk sekitar untuk membuat kanal di daratan tersebut yang menghubungkan sisi danau satu ke sisi danau lainnya. Ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat atau pengunjung yang ingin mengelilingi danau Toba. Dengan dipisahkannya daratan tersebut maka Samosir resmi menjadi pulau tersendiri di wilayah Sumatera Utara.

Legenda Danau Toba dan Pulau Samosir
Sejarah danau Toba dan pulau Samosir juga tak pernah lepas dari cerita rakyat yang beredar. Dahulu sebelum menjadi danau Toba, wilayah tersebut merupakan sebuah desa yang asri dengan sungai dan sawah sebagai media pencaharian masyarakatnya. Kehidupan yang sederhana begitu tampak dari masyarakat wilayah tersebut tak terkecuali bagi seorang petani bernama Toba.
Hidupnya sederhana dan penuh dengan rasa syukur dalam kesehariannya meskipun diketahui mata pencahariannya hanya sebagai petani dan mencari ikan di sungai.

Suatu hari dia pergi ke sungai dengan harapan memperoleh ikan yang banyak untuk dijual dan dijadikan lauknya untuk makan. Tak seperti biasanya pada hari itu sulit mendapatkan ikan. Dia tetap bersabar mencari ikan hingga sore hari dan memtuskan untuk pulang.

Akan tetapi sesaat sebelum pulang dia merasakan bahwa kailnya bergerak. Toba senang karena akan mendapatkan tangkapan besar. Benar saja tak lama kemudian muncul ikan koi berwarna kuning keemasan yang elok lagi besar. Dibawalah ikan tersebut ke rumahnya untuk dijadikan makanan.

Saat ingin memasak ikan itu, dia merasa iba dan kasihan dengan paras ikan ini. Akhirnya dia mengurungkan niatnya dan makan dengan lauk seadanya. Tak lupa dia memberikan makan untuk ikan itu juga. Keanehan terjadi saat pagi hari karena dia sudah tidak mendapati ikan di bejana namun banyak makanan yang tersedia diatas meja.

Toba kaget karena ada perempuan yang sedang berada di dapurnya. Belum sampai kagetnya hilang wanita tersebut mengaku sebagai jelmaan dari ikan yang telah ditangkapnya dna merupakan seorang putri ikan. Singkat cerita mereka berdua saling jatuh cinta. Akhirnya Toba menikahi putri ikan tersebut dengan syarat bahwa Toba tidak boleh menceritakan asal usul putri ikan kepada orang lain termasuk anaknya.

Toba dan putri ikan hidup bahagia dengan cara yang sederhana. Meskipun putri ikan bisa menghasilkan emas dari sisiknya akan tetapi Toba tetap sekuat tenaga bekerja untuk menghidupi keluarganya. Mereka akhirnya memiliki seorang pemuda yang bernama Samosir. Sayangnya Samosir termasuk anak yang hiperaktif dan susah diatur sehingga seringkali membuat masalah baik kepada keluarganya maupun penduduk sekitarnya. Akan tetapi Toba dan putri ikan tetap sabar untuk menghadapi anaknya tersebut. Banyak masyarakat yang mengeluh pada Toba tentang perilaku anaknya.

Suatu ketika Samosir diperintahkan oleh ibunya yang tak lain putri ikan untuk mengantarkan makanan ke sawah. Makanan tersebut dikirim untuk ayahnya yang sedang bekerja. Saat menuju ke sawah Samosir ternyata justru memakan bekal untuk ayahnya tersebut dan tertidur dibawah pohon.

Di sisi lain ayahnya begitu kelaparan menunggu kiriman makanan dari Samosir, sampai dia tak tahan akan rasa laparnya. Akhirnya dia memutuskan pulang untuk makan, sampai di tengah jalan dia menemukan anaknya sedang tidur dengan bekal di sampingnya. Ketika dibangunkan Samosir mengaku telah memakan habis bekalnya dan tertidur disana. Alangkah marahnya Toba hingga akhirnya tak sengaja dia melanggar sumpahnya dengan berujar bahwa Samosir adalah anak ikan.

Tak lama setelah itu tampak seperti marah dan menumpahkan hujan yang sangat lebat hingga menenggelamkan desanya. Putri ikan yang menyadari kesalahan suaminya hanya bisa tertunduk dan kembali menjadi ikan, sedangkan Samosir dikutuk oleh ayahnya sehingga menjadi pulau sedangkan Toba hanyut tenggelam terbawa arus, akibat hujan lebat maka terbentuklah sebuah danau yang ditengahnya terdapat pulau Samosir. Ars

Baca Juga: