Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti menepis rumor pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Kapten Philip Mark Mehrtens merupakan bagian dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). Saat ini, Kapten Philip Mark Mehrtens sendiri tengah disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

"Itu sangat tidak benar, yang mengatakan Philip bersama dengan OPM atau apa, itu tidak," kata Susi saat konferensi pers di SA Residence, Jakarta Timur, dikutip Rabu (1/3).

Susi mengatakan, Philip merupakan salah satu pilot terbaik Susi Air. Ia menuturkan, Philip sempat mengundurkan diri atau resign hingga kembali lagi bekerja di Susi Air pada 2015.

"Saya ingat karena sebelum dia resign dari Susi Air (pada) 2015, (dia) adalah salah satu pilot terbaik Susi Air," ucapnya.

Philip kemudian mengundurkan diri dari Susi Air pada 2015 dan berpindah ke maskapai lain. Hingga, akhirnya Philip kembali bergabung dengan Susi Air pada masa pandemi Covid-19.

"Saya kenal pribadi dengan keluarga istrinya, Phil kerja sama saya dari tahun, hampir 10 tahun, kan dia bekerja dari tahun 2012 sampai dengan 2015, kemudian keluar, kemudian kembali tahun 2020," ujar Susi.

Lebih lanjut, kata Susi, kedekatannya dengan Philip terjalin lantaran ia mengenal istri Philip. Menurut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu, istri Philip pernah bekerja di perusahaan perikanan miliknya.

"Dia menikah dengan orang Pangandaran. Dulu itu, istrinya juga bekerja di perusahaan perikanan saya, zaman berapa puluh tahun yang lalu. Jadi, (kami) sangat dekat dan anaknya sangat baik," tuturnya.

Susi menjelaskan, hingga kini dirinya mendapatkan informasi terkait keberadaan Philip dari berita resmi yang diberikan Pemerintah melalui TNI dan Polri, karena susahnya medan dan keterbatasan jalur komunikasi di wilayah Papua yang menjadi lokasi penyanderaan Philip.

"Dan kita hanya menunggu tentu dari upaya-upaya yang terus dilakukan pemerintah daerah dan juga terus melakukan soft approach TNI-Polri," kata Susi.

Susi berharap Philip Mark Mehrtens segera dibebaskan dari penyanderaan tanpa syarat setelah 22 hari berada di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

"Kita tetap berharap dan berdoa pilot kita bahwa akhirnya pilot kita, captain Philip bisa dibebaskan tanpa syarat, kalau bisa," pungkasnya.

Baca Juga: