SEOUL - Seorang tentara Amerika yang telah menjalani hampir dua bulan di penjara Korea Selatan, melarikan diri melintasi perbatasan bersenjata berat ke Korea Utara, kata pejabat AS Selasa (18/7). Ia menjadi orang Amerika pertama yang ditahan di Korut sejak lima tahun terakhir.

Dilaporkan Associated Press, Prajurit Dua Travis King telah ditahan atas tuduhan penyerangan dan dibebaskan pada 10 Juli setelah menjalani hukumannya. Dia dikirim pulang ke Fort Bliss, Texas, pada Senin (17/7). Dia akan menghadapi tindakan disipliner militer tambahan dan pemecatan dari dinas.

Menurut seorang petugas, King (23) dibawa ke bandara dan dikawal sampai ke bea cukai.Namun alih-alih naik pesawat, dia meninggalkan bandara dan kemudian mengikuti tur ke desa perbatasan Korea, Panmunjom.Ia melesat melintasi perbatasan yang dijaga tentara dan kerap dipadati turis, pada Selasa (18/7) sore waktu setempat di Korea.

Angkatan Darat AS merilis namanya dan informasi terbatas setelah keluarga King diberitahu tentang kejadian tersebut.Sejumlah pejabat AS memberikan rincian tambahan dengan syarat anonimitas karena sensitivitas masalah tersebut.Tidak jelas bagaimana dia sampai ke perbatasan atau bagaimana dia menghabiskan waktu berjam-jam antara meninggalkan bandara pada hari Senin dan melintasi perbatasan sehari kemudian.

Pada konferensi pers Pentagon, Selasa, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengkonfirmasi anggota militer AS itu kemungkinan saat ini berada dalam tahanan Korea Utara.

"Kami memantau dan menyelidiki situasinya dengan cermat," kata Austin. Dia sangat prihatin dengan kesejahteraan pasukan."Ini akan berkembang dalam beberapa hari dan jam ke depan, dan kami akan terus mengabari Anda."

Menurut juru bicara Angkatan Darat Bryce Dubee, King adalah pengintai kavaleri yang bergabung pada Januari 2021. Dia berada di Korea sebagai bagian dari Divisi Lapis Baja ke-1.

Komando PBB yang dipimpin Amerika mengatakan King diyakini berada dalam tahanan Korea Utara dan pihaknya bekerja dengan rekan-rekan Korea Utara untuk menyelesaikan insiden tersebut.Media pemerintah Korea Utara tidak segera melaporkan penyeberangan perbatasan tersebut.

Kasus warga Amerika atau Korea Selatan yang membelot ke Korea Utara jarang terjadi. Sedangkan lebih dari 30.000 warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan untuk menghindari penindasan politik dan kesulitan ekonomi sejak akhir Perang Korea 1950-53.

Panmunjom, yang terletak di dalam Zona Demiliterisasi sepanjang 248 km diawasi bersama oleh Komando PBB dan Korea Utara sejak didirikan pada akhir Perang Korea.Pertumpahan darah dan tembak-menembak kadang-kadang terjadi di sana, tetapi juga menjadi tempat untuk dialog dan menjadi tempat wisata yang populer.

Baca Juga: