Dengan komposisi pemain yang sama seperti pada torehan emas beregu putri DKI di PON XIX Jawa Barat 2016 silam.
Medali emas tenis meja nomor beregu putri DKI Jakarta PON XXI Aceh-Sumatera Utara diraih lewat tim dengan komposisi pemain yang sama seperti pada torehan emas beregu putri DKI di PON XIX Jawa Barat 2016 silam.
Tim beregu putri DKI Jakarta diperkuat oleh Rina Sintya, Desi Ramadanti, Mira Fitria, dan Anatasya Fabian yang pada PON XIX 2016 juga meraih emas.
Bedanya, usia mereka saat PON Jawa Barat 2016 lalu masih dalam kategori remaja. Yaitu Desi 16 tahun, dan Rina, Mira, serta Anatasya yang masih berusia 17 tahun.
Meski terlihat kompak dengan tim yang sama delapan tahun lalu, Desi menyebut, tim beregu putri DKI harus berjuang melewati berbagai kondisi fisik dan psikis yang naik turun selama program latihan.
"Kadang kalau latihan mentalnya suka kena sih. Kita satu sama lain juga suka down, berantem, tapi kita tunjukin di sini kalau kita jadi satu, kita bisa," kata Anatasya.
Dia menyebut program latihan yang panjang harus mereka jalani dengan berat, penuh lika-liku, kesal, namun semuanya tetap dijalani tanpa berhenti.
Desi meyakini bahwa medali emas beregu putri DKI Jakarta pada PON 2024 ini merupakan buah dari kerja sama yang telah mereka jalani secara bersama-sama.
"Karena usaha kita benar-benar luar biasa sampai akhir. Kita bisa ngebuktiin kalau di ajang PON ini kita bisa juara," kata Desi.
Tim tenis meja DKI Jakarta menjalani program pelatihan selama satu tahun, dengan intensitas yang latihan yang lebih tinggi dalam delapan bulan terakhir.
Selain itu, mereka juga menjalani latihan di Thailand selama sebulan untuk meningkatkan kemampuan lewat bertanding melawan petenis meja Thailand.
Tim beregu putri DKI Jakarta meraih medali emas usai membekuk Jawa Timur dengan skor 3-0 di partai final.