Operator Sistem Transmisi Albania (OST) mengatakan dalam laporannya untuk tahun 2023 bahwa pengembang 133 proyek tenaga angin dan surya mengajukan permohonan untuk koneksi jaringan listrik. Total kapasitas yang direncanakan hanya kurang dari 10,5 GW. Namun, perusahaan milik negara tersebut hanya menandatangani tiga kontrak.
Proyek pembangkit listrik tenaga angin dan surya di Albania sejauh ini telah melampaui investasi PLTA yang direncanakan, seperti yang terlihat dari permintaan koneksi jaringan. Tahun lalu ada 140 aplikasi untuk total 10,86 GW, menurut OST.
Fotovoltaik menyumbang lebih dari setengahnya, pengembang mengajukan 83 permohonan untuk 5,62 GW secara keseluruhan sementara hanya dua sambungan jaringan yang ditandatangani, demikian ungkap laporan tahunan tersebut. Terdapat 50 aplikasi untuk proyek tenaga angin, dengan total 4,87 GW, dan satu kontrak telah ditandatangani.
Sisanya adalah pembangkit listrik tenaga air, dengan lima aplikasi untuk 64 MW dan tiga kontrak, dan dua untuk pembangkit listrik tenaga panas dengan kapasitas gabungan 300 MW. Tidak ada kontrak yang ditandatangani untuk kategori yang terakhir, kata OST.
Perusahaan milik negara ini menambahkan bahwa beberapa pemenang lelang tenaga angin pertama di Albania, yang diadakan tahun lalu, telah mendapatkan persetujuan awal untuk koneksi jaringan listrik dan persetujuan ulang. Proyek 75 MW Voltalia dinamakan South Wind Park. Sebuah konsorsium yang terdiri dari Güri? (40%), Mogan Enerji (40%) dan BRD Energy (20%) berniat untuk membangun fasilitas Kryevidh dengan kapasitas 74,4 MW, menurut OST. Pengembang ketiga adalah Verbund Green Power Albania, dokumen tersebut menambahkan, dengan proyek yang juga disebut Kryevidh, berkapasitas 72,6 MW.
Laporan OST menunjukkan peningkatan produksi listrik domestik pada tahun 2023 sebesar 26% menjadi 8,24 TWh. Permintaan di Albania mencapai 7,3 TWh. Negara ini mengimpor total 1,9 TWh, dibandingkan dengan ekspor sebesar 2,8 TWh.
Sebagai informasi, tenaga surya dan angin, sangat penting dalam mendukung transisi energi global menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Keduanya menawarkan solusi energi yang tidak hanya melimpah, tetapi juga rendah emisi, membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin terbatas dan merusak lingkungan.
Tenaga surya memanfaatkan sinar matahari yang tersedia secara luas untuk menghasilkan listrik dengan panel fotovoltaik, sementara tenaga angin, baik di darat maupun lepas pantai, mengubah kekuatan angin menjadi energi yang andal. Kombinasi keduanya memberikan diversifikasi dalam pasokan energi, mengurangi risiko fluktuasi pasokan yang sering terjadi pada energi berbasis fosil.
Selain itu, kemajuan teknologi telah membuat tenaga surya dan angin semakin terjangkau dan efisien, memungkinkan negara-negara di seluruh dunia mempercepat adopsi energi bersih. Dalam konteks perubahan iklim, peran tenaga surya dan angin menjadi semakin krusial, karena keduanya dapat berkontribusi signifikan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, mencegah kenaikan suhu global yang berbahaya, serta menciptakan sistem energi yang lebih tangguh dan berkelanjutan.