WASHINGTON - Badan Informasi Energi Amerika Serikat (AS) atau US Energy Information Agency (EIA) menyebutkan sektor energi AS memperkirakan akan menambah 62,8 gigawatt (GW) kapasitas pembangkit listrik skala utilitas baru pada tahun 2024.

"Sebagian besar yaitu 36,4 GW atau 58 persen akan berasal dari instalasi tenaga surya skala utilitas baru," terang EIA, pada Kamis (15/2) dalam laporan terbaru, Inventarisasi Pembangkit Listrik Bulanan Awal.

Dikutip dari Clean Technica, laporan ini merupakan hal yang wajar dan bukan berita mengejutkan. EIA mengatakan AS menghasilkan listrik sembilan kali lebih banyak saat ini dibandingkan pada tahun 1950.

Ketika listrik terus menggantikan bahan bakar fosil untuk menggerakkan kendaraan, memanaskan dan mendinginkan bangunan, serta membuat produk industri seperti baja dan semen, permintaan diperkirakan akan meningkat dua atau tiga kali lipat pada tahun 2050.

Kapasitas listrik baru sebesar 62,8 GW yang direncanakan untuk tahun ini akan meningkat 55 persen dibandingkan kapasitas listrik baru sebesar 40,4 GW yang ditambahkan pada tahun 2023.

Tahun lalu, kata EIA, hanya 18,4 GW kapasitas tenaga surya yang ditambahkan ke jaringan listrik karena masalah rantai pasokan dan perizinan terus berdampak pada industri tenaga surya. Selain itu, 14,3 GW lainnya atau 23 persen akan disediakan oleh fasilitas penyimpanan baterai baru, yang merupakan 23 persen dari total.

"Secara keseluruhan, penyimpanan tenaga surya dan baterai akan menyumbang lebih dari 80 persen seluruh kapasitas listrik baru di AS tahun ini," ujar laporan tersebut.

Menurut EIA, tiga negara bagian, Texas, California, dan Florida akan menyumbang lebih dari setengah instalasi tenaga surya baru tahun ini. Texas akan jadi negara dengan porsi terbesar 35 persen, sementara California akan bertanggung jawab atas 10 persen dan Florida 6 persen lagi. Di tempat lain, fasilitas tenaga surya Gemini di Nevada berencana untuk mulai beroperasi pada tahun 2024.

Tenaga Surya Terbesar

Dengan rencana kapasitas fotovoltaik sebesar 690 megawatt (MW) dan penyimpanan baterai sebesar 380 MW, proyek ini diharapkan menjadi proyek tenaga surya terbesar di Amerika Serikat ketika beroperasi penuh.

Pada tahun 2023, kapasitas penyimpanan baterai baru untuk listrik sebesar 6,4 GW ditambahkan ke jaringan listrik AS, yang merupakan peningkatan tahunan sebesar 70 persen. EIA memperkirakan kapasitas penyimpanan baterai di AS akan meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2024 karena pengembang melaporkan rencana untuk menambah penyimpanan baterai sebesar 14,3 GW pada tahun ini.

"Pada akhir tahun 2023, total kapasitas penyimpanan baterai di AS adalah 15,5 GW. Texas dengan perkiraan 6,4 GW dan California dengan perkiraan 5,2 GW akan menyumbang 82 persen dari kapasitas penyimpanan baterai baru di AS," ujarnya.

Pengembang telah menjadwalkan Menifee Power Bank (460,0 MW) di lokasi bekas pembangkit listrik tenaga gas metana, Inland Empire Energy Center di Riverside, California, untuk mulai beroperasi pada tahun 2024. Dengan meningkatnya kapasitas tenaga surya dan angin di Amerika Serikat, kebutuhan listrik dari penyimpanan baterai terus meningkat.

Undang-Undang Pengurangan Inflasi juga mempercepat pengembangan penyimpanan energi dengan memperkenalkan kredit pajak investasi untuk penyimpanan yang berdiri sendiri. Sebelum IRA, baterai memenuhi syarat untuk kredit pajak federal hanya jika ditempatkan bersama dengan tenaga surya.

Para operator melaporkan tambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 8,2 GW dari turbin angin dijadwalkan mulai beroperasi pada 2024. Menyusul rekor penambahan lebih dari 14 GW pada tahun 2020 dan 2021, penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin telah melambat dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga: