Tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga medis (named) menjadi kelompok prioritas penerima vaksin hepatitis B mengingat mereka merupakan kelompok yang paling berisiko terpapar virus Hepatitis B. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan imunisasi secara gratis kepada nakes dan named untuk menambah pelindungan.
JAKARTA - Tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga medis (named) menjadi kelompok prioritas penerima vaksin hepatitis B mengingat mereka merupakan kelompok yang paling berisiko terpapar virus Hepatitis B. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan imunisasi secara gratis kepada nakes dan named untuk menambah pelindungan.
"Imunisasi ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi tenaga medis dan tenaga kesehatan dari penularan hepatitis B, juga sebagai upaya percepatan eliminasi hepatitis B pada tahun 2030," ujar Menkes, Budi Gunadi Sadikin, dalam acara Pencanangan Imunisasi Hepatitis B untuk Tenaga Kesehatan dan Tenaga Medis, di Jakarta, Rabu (8/11).
Budi menuturkan, berdasarkan data Kementerian Kesehata, prevalensi Hepatitis B pada named dan nakes di Indonesia saat ini sebesar 4,7 persem. Sedangkan proporsi nakes yang memiliki antibodi anti-HBs+ sebesar 36,7 persen.
Dia menambahkan, dari hasil skrining awal Imunisasi Hepatitis B akan diprioritaskan kepada 541.243 tenaga medis dan tenaga kesehatan. Mereka yang melakukan intervensi/tindakan medis di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) serta fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL).
"Kenapa diberikan ke tenaga kesehatan dulu, karena sebenarnya ini sudah jalan untuk bayi, tapi baru dimulai tahun 1997. Jadi sekarang kita mulainya dari nakes dengan target sasaran diatas 500 ribu orang. Kita harapkan Februari 2024 selesai karena sudah punya pengalaman vaksin Covid-19," jelasnya.
Pencanangan imunisasi dilaksanakan di RSU Kabupaten Tangerang, Banten dan diikuti secara daring oleh 8 provinsi lainnya yakni Lampung, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Papua Selatan. Menkes berharap, proses imunisasi nakes dan named bisa rampung pada Februari 2024.
"Hari ini kita lakukan secara nasional (Imunisasi Hepatitis B) kepada tenaga kesehatan untuk menjaga mereka agar tidak sakit. Karena Kalau tidak dijaga bisa fibrosis, tidak dirawat naik lagi jadi sirosis, tidak dirawat naik lagi jadi kanker. Jadi ini penyakit yang lama yang bisa dicegah dengan imunisasi, karena kanker hati penyebab kematian kedua dari kanker," tandasnya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu juga mengatakan imunisasi Hepatitis B pada nakes dan named diberikan secara gratis baru tahun ini. Sebelumnya, menjadi beban bagi rumah sakit dengan biaya yang mahal.
"Kemenkes juga telah menyusun dan mendistribusikan petunjuk teknis pemberian imunisasi Hepatitis B untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan ke seluruh dinas kesehatan di daerah," katanya.
Ketua Komite Ahli Hepatitis dan Pencegahan Penyakit Saluran Pencernaan, David Handojo Muljono berharap ke depan pelaksanaan imunisasi dapat diperluas. Menurutnya, program tersebut tidak hanya untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan dan tindakan intervensi, namun juga mencakup tenaga kesehatan dan medis lainnya.