Energy Information Administration (EIA) mengungkapkan bahwa tenaga angin dan tenaga surya akan memimpin pertumbuhan pembangkit listrik di Amerika Serikat (AS) dalam dua tahun ke depan menyusul penanaman energi terbarukan yang baru.
EIA menjelaskan, pembangkit listrik tenaga surya AS diperkirakan akan tumbuh 75% menjadi 286 miliar kilowatt jam (kWh) di tahun 2025 dari 163 miliar kWh di tahun 2023 karena lebih banyak kapasitas pembangkit yang mulai beroperasi dan di tengah-tengah kebijakan-kebijakan kredit pajak yang menguntungkan
Dilansir dari.Reuters, sektor tenaga listrik diperkirakan akan meningkatkan kapasitas tenaga surya sebesar hampir 38% tahun ini. Menurut EIA, pembangkit listrik tenaga angin akan tumbuh secara moderat menjadi 476 miliar kWh pada tahun 2025, mewakili peningkatan 11%, dan menambahkan bahwa kapasitas tenaga angin akan tetap relatif datar tahun ini.
Sementara itu, pembangkit listrik tenaga batu bara kemungkinan akan turun 18% menjadi 548 miliar kWh di tahun 2025 dari 665 miliar kWh di tahun 2023. Pembangkitan dari gas alam, sumber terbesar listrik AS, akan tetap relatif datar pada 1,7 triliun kWh pada tahun 2024 dan 2025.
Tahun lalu, sektor listrik AS menghasilkan sekitar 4 triliun kWh listrik. Sumber-sumber terbarukan, termasuk angin dan matahari, menyumbang 22% dari produksi listrik.