MANCHESTER - Tottenham semakin menekan posisi Erik ten Hag sebagai pelatih Manchester United dengan kemenangan telak 3-0 di Old Trafford, Senin (30/9) dini hari WIB. Tottenham memulai laga dengan cepat ketika Brennan Johnson mencetak gol dari umpan terobosan Micky Van de Ven setelah tiga menit pertandingan berjalan.

Tim tamu seharusnya bisa menambah keunggulan jauh sebelum MU bermain dengan 10 orang, ketika kapten Bruno Fernandes diberi kartu merah langsung di menit ke-42. Dejan Kulusevski menggandakan keunggulan Tottenham dua menit setelah babak kedua dimulai. Dominic Solanke menutup kemenangan dengan gol ketiga.

Ten Hag memulai musim ini di bawah tekanan setelah berhasil bertahan dari tinjauan internal klub akhir musim lalu. Kemenangan mengejutkan di final Piala FA atas Manchester City secara luas dianggap sebagai penyelamat pekerjaan mantan pelatih Ajax ini menyusul hasil buruk MU hanya finis di peringkat kedelapan klasemen Liga Inggris musim lalu.

Kekalahan ketiga dalam enam pertandingan liga musim ini membuat MU turun ke peringkat 12, dan waktu untuk pelatih yang tertekan ini tampaknya semakin terbatas. MU akan menghadapi laga sulit, melawat ke kandang Porto di Liga Eropa. Dia juga akan bertemu Aston Villa di Liga Inggris akhir pekan depan sebelum jeda internasional dua pekan. Ini periode yang sering digunakan klub untuk mengganti pelatih.

"Kami akan menjadi lebih baik, hanya membutuhkan waktu. Kami berada di perahu yang sama, bersama-sama, antara pemilik, manajemen, staf dan para pemain," ujar Ten Hag. Pelatih Tottenham, Ange Postecoglou, juga sempat berada di bawah tekanan lebih dari sepekan yang lalu.

Namun tim asuhannya telah memenangkan empat pertandingan dalam 12 hari terakhir dan memberikan penampilan terbaik di era pelatih asal Australia ini. "Luar biasa. Kami menunjukkan keyakinan dan kepercayaan diri yang nyata. Kami bermain agresif, baik dengan maupun tanpa bola. Penampilan luar biasa secara keseluruhan," ujar Postecoglou.

Pimpinan klub MU memberikan perpanjangan kontrak kepada Ten Hag kurang dari tiga bulan yang lalu. Seberapa cepat mereka menarik kembali keputusan itu kini tinggal menunggu waktu.

Dari La Liga Spanyol, gol penyama kedudukan Angel Correa di menit ke-95 menyelamatkan Atletico Madrid dengan hasil imbang 1-1 melawan Real Madrid, Senin dini hari WIB. Penyerang asal Argentina itu harus menunggu dengan cemas untuk tinjauan VAR yang membuktikan tidak offside. Akhirnya golnya dinyatakan sah. Dia memastikan satu poin bagi tuan rumah.

Real Madrid, tanpa striker bintang Kylian Mbappe yang cedera, sebagian besar berhasil menjaga Atletico di jarak yang aman dalam laga yang penuh ketegangan di ibu kota Spanyol. Real memimpin lewat Eder Militao di pertengahan babak kedua.

Pertandingan sempat dihentikan selama sekitar 15 menit ketika para penggemar Atletico melemparkan benda-benda seperti korek api kepada para pemain Madrid. Gelandang Rojiblancos Marcos Llorente diusir keluar lapangan di akhir pertandingan.

"Keputusan wasit sudah benar. Dia harus menghentikan pertandingan dan dimulai kembali. Itu dilakukan dengan benar," ujar pelatih Madrid, Carlo Ancelotti. Gol Correa menempatkan Atletico di posisi ketiga. Real Madrid, di posisi kedua, terpaut tiga poin dari pemuncak klasemen Barcelona, setelah kekalahan klub Catalan itu dari Osasuna.

Meskipun kecewa karena kebobolan di menit-menit akhir, Madrid mencatatkan 40 pertandingan liga berturut-turut tanpa kekalahan. Kekalahan terakhir terjadi lebih dari setahun yang lalu di kandang Atletico. Sementara itu, Napoli berhasil mengalahkan Monza dengan skor 2-0 di kandang, melompat ke puncak klasemen Serie A Italia dengan gol dari Matteo Politano dan Khvicha Kvaratskhelia.

Setelah memulai musim lalu sebagai juara namun mengakhiri dengan hasil mengecewakan di posisi ke-10, Napoli telah menemukan kembali performa mereka musim ini. Napoli meraih empat kemenangan dalam enam pertandingan di bawah pelatih Antonio Conte.

Kedatangan Conte ke Napoli musim panas ini sudah mulai membuahkan hasil. Napoli berada di puncak klasemen untuk pertama kalinya sejak Juni 2023, saat itu mereka memenangkan Scudetto. ben/AFP/G-1

Baca Juga: