WHO tetap berkomitmen untuk menemukan bagaimana pandemi Covid-19 berawal agar bisa mencegah hal serupa tidak terjadi di masa depan.

JENEWA - Menemukan asal-usul Covid-19 menjadi keharusan moral dan semua hipotesis harus dieksplorasi. Dalam unggahan di Twitter, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menegaskan badan PBB itu tetap berkomitmen untuk menemukan bagaimana pandemi Covid-19 berawal.

"Memahami asal-usul #Covid19 dan mengeksplorasi semua hipotesis tetap, keharusan ilmiah, untuk membantu kita mencegah wabah di masa depan (dan) keharusan moral, demi jutaan orang yang meninggal dan mereka yang hidup dengan #LongCovid," kata Tedros di Jenewa, Minggu (12/3).

Sebuah lembaga AS dilaporkan oleh Wall Street Journal telah menilai bahwa pandemi itu kemungkinan besar disebabkan oleh kebocoran yang tidak disengaja laboratorium di Tiongkok, meningkatkan tekanan pada WHO untuk memberikan jawaban. Namun, Beijing membantah penilaian itu.

Dikutip dari The Straits Times, unggahan Tedros untuk menandai tiga tahun sejak WHO pertama kali menggunakan kata "pandemi" untuk menggambarkan wabah global Covid-19.

Aktivis, politisi, dan akademisi mengatakan dalam surat terbuka akhir pekan ini bahwa fokus peringatan itu harus pada pencegahan terulangnya peluncuran vaksin Covid-19 yang tidak merata, dengan mengatakan hal ini menyebabkan setidaknya 1,3 juta kematian yang dapat dicegah.

Pada tahun 2021, tim yang dipimpin WHO menghabiskan waktu berminggu-minggu di dalam dan sekitar Wuhan, Tiongkok, tempat kasus infeksi manusia pertama dilaporkan dan dikatakan dalam laporan bersama bahwa virus itu mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain, tapi diperlukan penelitian lebih lanjut. Beijing mengatakan tidak diperlukan lagi ada kunjungan penyelidikan.

Penasihat Ilmiah

Sejak itu, WHO telah membentuk kelompok penasihat ilmiah tentang patogen berbahaya, tetapi belum mencapai kesimpulan tentang bagaimana pandemi dimulai, dengan mengatakan bahwa data penting yang hilang.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Tiongkok atau Ministry of Foreign Affairs (MFA) menanggapi cuitan Direktur Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat atau Federal Bureau of Investigation (FBI), Christopher Wray di Twitter mengenai kemungkinan Covid-19 berasal dari insiden di sebuah laboratorium di Wuhan.

"Kami telah mencermati laporan tersebut. Saya ingin tekankan dua hal," kata juru bicara MFA, Mao Ning di Beijing.

Pertama, menurut dia, Tiongkok selalu mendukung dan berpartisipasi dalam pelacakan ilmiah asal-usul SARS-CoV-2 secara global.

"Kesimpulan ilmiah yang diambil para ahli dari WHO dan Tiongkok setelah kunjungan ke laboratorium Wuhan bahwa asal-usul pandemi dari laboratorium sangat tidak mungkin," kata Mao.

Bahkan, ungkap dia, saat ini makin banyak petunjuk dari komunitas sains internasional bahwa asal-usul virus dari berbagai sumber di seluruh dunia.

Baca Juga: