Reaksi fisi nuklir adalah reaksi nuklir saat nukleus atom terbagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (nukleus yang lebih ringan), yang seringkali menghasilkan foton dan neutron bebas (dalam bentuk sinar gamma), dan melepaskan energi yang sangat besar. Misalnya dalam proses ledakan senjata nuklir dan ledakan pada reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir.

Produksi energi dari fusi nuklir itu disebut dengan pembakaran plasma. Reaksi ini diklaim bisa menghasilkan clean energi dengan jumlah yang tak terbatas.

Fisikawan Lawrence Livermore National Laboratory (LLNL), Annie Kritcher mengatakan, kunci dari reaksi ini adalah dengan melakukan fusi atau peleburan dengan energi yang seminimal mungkin tapi bisa menghasilkan energi yang jauh lebih banyak.

NIF melakukan proses peleburan dengan laser untuk memanaskan hidrogen di dalam kapsul. Hidrogen yang dipanaskan merupakan hidrogen yang mengandung deuterium dan tritium.

Proses ini membuat hidrogen terkompres dan suhunya naik jadi 100 juta derajat celcius. Hal ini pun menghasilkan gas bermuatan listrik yang disebut plasma. "Proses ini bisa menghasilkan pancaran energi yang jauh lebih besar dari energi yang dibutuhkan dalam proses peleburan," kata Annie.

Salah satu kunci kesuksesan penelitian ini adalah penggunaan kapsul yang bisa menampung lebih banyak bahan bakar dan mampu menyerap energi lebih banyak.

Lewat tahapan ini, maka NIF akan melanjutkannya dengan proses "ignition" untuk melakukan proses produksi energi. Per Agustus 2021, NIF menyatakan kesiapannya telah mencapai 70 persen untuk melakukan proses "ignition".

Baca Juga: