Instrumen pemantauan polutan udara bernama The Tropospheric Emissions: Monitoring of Pollution (TEMPO) milik NASA sukses meluncur menuju orbit geostasioner pada hari Jumat (7/4) pukul 12:30 waktu setempat.

Meluncur di atas roket SpaceX Falcon 9, dari Cape Canaveral Space Force Station di Florida, Amerika Serikat, TEMPO merupakan muatan di satelit telekomunikasi Intelsat 40E, yang terpisah dari roket sekitar 32 menit setelah peluncuran. Perolehan sinyal terjadi pada pukul 01.14 waktu setempat. Kegiatan commissioning TEMPO akan dimulai pada akhir Mei atau awal Juni. Ditempatkan di orbit geostasioner atau sekitar 36.000 kilometer di atas khatulistiwa, TEMPO akan meningkatkan kehidupan di Bumi dengan merevolusi cara ilmuwan mengamati kualitas udara dari luar angkasa. Instrumen tersebut. Pasalnya, TEMPO akan menjadi instrumen berbasis ruang angkasa pertama yang mengukur kualitas udara di Amerika Utara setiap jam pada siang hari dan di wilayah spasial beberapa mil persegi.

"Misi TEMPO lebih dari sekadar mempelajari polusi - ini tentang meningkatkan kehidupan di Bumi untuk semua. Dengan memantau dampak segala hal mulai dari lalu lintas pada jam sibuk hingga polusi dari kebakaran hutan dan gunung berapi, data NASA akan membantu meningkatkan kualitas udara di seluruh Amerika Utara dan melindungi planet kita," kata Administrator NASA Bill Nelson.

Meski berada 36.000 kilometer di atas Bumi, TEMPO akan dapat membedakan konsentrasi polutan tersebut dengan resolusi yang sama dengan sensor terbaik yang ada pada satelit di orbit rendah Bumi. Ini akan memungkinkan para peneliti untuk melihat bagaimana konsentrasi polusi udara bervariasi dari lingkungan ke lingkungan dalam satu hari, serta berapa lama polutan bertahan di udara dan bagaimana penyebarannya di pusat-pusat kota besar.

"Setelah bekerja di TEMPO selama lebih dari 10 tahun, saatnya meluncurkan TEMPO untuk menghasilkan data TEMPO yang sebenarnya dan memulai era baru pemantauan kualitas udara di Amerika Utara," kata Xiong Liu, wakil penyelidik utama TEMPO di Pusat Astrofisika | Harvard & Smithsonian di Cambridge, Massachusetts.

Pengamatan TEMPO akan secara dramatis meningkatkan catatan data ilmiah tentang polusi udara, termasuk ozon, nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan formaldehida, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga Kanada, Meksiko, Kuba, Bahama, dan sebagian pulau Hispaniola. Data yang dikumpulkan TEMPO sendiri nantinya akan memainkan peran penting dalam analisis ilmiah polusi, termasuk studi polusi jam sibuk, potensi peringatan kualitas udara yang lebih baik, efek petir pada ozon, pergerakan polusi dari kebakaran hutan dan gunung berapi, dan bahkan efek aplikasi pupuk. Adapun data ini nantinya akan dimanfaatkan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS dan Badan Perlindungan Lingkungan untuk meningkatkan prakiraan polusi udara dan kebijakan perlindungan lingkungan masing-masing.

"NASA membuat data dari instrumen seperti TEMPO mudah diakses oleh semua orang.Artinya, setiap orang mulai dari pemimpin komunitas dan industri hingga penderita asma akan dapat mengakses informasi kualitas udara dengan tingkat detail yang lebih tinggi - baik dalam waktu maupun lokasi - daripada sebelumnya. Dan itu juga memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mulai mengatasi salah satu tantangan kesehatan manusia yang paling mendesa," kata Karen St. Germain, direktur divisi Divisi Ilmu Bumi NASA.

Baca Juga: