Direktur Keuangan dan SDM PT LEN Industri (Persero) Indarto Pamungkas mengatakan Saung Tenaga Surya merupakan dukungan dari perusahaan LEN dalam mendukung program Pemkot Bandung yaitu Bandung Ca'ang Baranang.
"Energi fosil saat ini masih kita gunakan tetapi secara terus menerus akan mengakibatkan habisnya cadangan energi yang ada," katanya.
"Maka dari itu perlu dilakukan perubahan pada energi terbarukan. Penggunaan cahaya matahari sebagai sumber energi menjadi salah satu solusi terbaik untuk mengurangi penggunaan energi fosil yang tidak dapat diperbaharui," jelasnya.
Dirinya melanjutkan, dengan menggunakan panel surya penggunaan cahaya matahari dapat berubah jadi sumber energi baru.
"Kota Bandung termasuk kota wisata banyak taman kota untuk dijadikan destinasi wisata baik warga Bandung atau warga luar. Hal ini mendasari kami untuk mendukung fasilitas umum, seperti taman di Kota Bandung dengan membuat saung tenaga surya," katanya.
"Masing-masing titik saung dalam sehari mampu menghasilkan energi listrik sebesar 408 Watt Hour (WH) yang akan disimpan dalam baterai berkapasitas 700 WH," katanya.
Pada tempat yang sama, Direktur Utama PT Surya Energi Indotama Bambang Iswanto menyebutkan, hal tersebut menjadi penyemangat untuk terus berkarya menjadikan energi surya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun Kota Bandung dengan julukan Paris Van Java termasuk kota wisata yang memiliki banyak taman kota," ujarnya.
Perlu diketahui, Saung Tenaga Surya LEN dan SEI adalah buah karya anak bangsa yang memadukan budaya priangan, berupaya sebagai tempat berteduh dengan teknologi modern berupa energi terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Dekarbonisasi merupakan peralihan bahan bakar fosil menjadi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi jumlah emisi gas rumah kaca.
Dekarbonisasi dapat dicapai dengan menerapkan teknologi maupun sumber energi rendah karbon, salah satunya energi terbarukan matahari.