JAKARTA - Kebutuhan akan layanan backhaul seluler (mobile backhaul service) saat ini cukup tinggi. Hal ini didorong kebutuhan dalam menghubungkan wilayah terdepan, terluar, tertinggal (3T). Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) melakukan tender kepada perusahaan telekomunikasi besar untuk membangun hampir 8.000 BTS pada akhir 2022.

Sebagai salah satu pemenang tender penyedia layanan backhaul seluler, Kacific Broadband Satellites Group (Kacific) bermitra dengan PT Indo Pratama Teleglobal ("Teleglobal") telah menyelesaikan penyediaan layanan tersebut untuk operator telekomunikasi. Kerjasama ini berhasil menghubungkan ratusan lokasi di seluruh wilayah Indonesia, untuk layanan 4G pada satelit Ka-Band high-throughput milik Kacific selama setahun terakhir.

"Industri telekomunikasi di Indonesia sedang memperluas jaringan dan meningkatkan kapasitas untuk memenuhi permintaan data Pemerintah dan secara umum yang berkembang pesat dari masyarakat Indonesia," kata Direktur Teleglobal Candra Bramono Indianto dalam siaran pers, Kamis (7/7)

Dia melanjutkan, dengan teknologi satelit mutakhir Kacific, Teleglobal dapat menghubungkan BTS dengan sangat cepat untuk memasok perusahaan telekomunikasi. Pasokan ini diiringi dengan volume bandwidth yang besar dan ketersediaan yang lebih tinggi dalam hal kualitas layanan dengan biaya yang kompetitif.

Kacific menawarkan fleksibilitas kepada Teleglobal untuk memindahkan kapasitas di berbagai cakupan area (beam) dan menyebarkan kapasitas berdasarkan kebutuhan dengan jaringan yang berbeda. Kecepatan yang dihasilkan mencapai 85 Mbps dapat dicapai menggunakan satelit very small aperture terminal (VSAT) yang terintegrasi ke dalam jaringan seluler telekomunikasi.

"Kami terkesan dengan tim Kacific, yang telah memberikan integrasi jaringan yang sangat kompleks dan memastikan proses berjalan dengan lancar," tambah Candra Indianto.

Jangkauan Luas

Satelit Kacific menyediakan jangkauan yang luas di seluruh Indonesia dari ujung Sumatera hingga Papua Barat. Banyak perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang telah bergabung menggunakan dalam layanan backhaul seluler Kacific, termasuk di Papua Nugini dan Kiribati.

"Bekerja dengan Teleglobal memungkinkan kami memanfaatkan keahlian mereka untuk menghubungkan lebih banyak orang di daerah pedesaan melalui mobile backhaul service kami. Teleglobal, menggunakan layanan satelit Ka-Band throughput tinggi Kacific untuk memenuhi permintaan dari pemerintah sebagai penyetaraan akses konektivitas yang andal antar warga,"kata Brandon Seir selaku Chief Commercial Officer Kacific.

Indonesia adalah salah satu pasar ponsel dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Pada awal tahun 2022, terdapat sekitar 370 juta sambungan seluler di Indonesia atau setara dengan 133 persen dari total populasi menurut Laporan We Are Social. Banyak orang menggunakan ponsel untuk keperluan pekerjaan dan pribadi, oleh karena itu jumlah koneksi sering kali lebih tinggi daripada total populasi.

Total waktu yang dihabiskan orang Indonesia untuk aplikasi ritel telah meroket dari 2 miliar jam pada 2019 menjadi hampir 5,6 miliar jam pada 2021, atau meningkat 180 persen. Waktu yang dihabiskan di 20 aplikasi video streaming teratas juga melampaui 27 miliar jam pada 2021, atau meningkat 93 persen sejak 2019 menurut Data AI.

Baca Juga: