Sebanyak 397 nyawa berhasil diselamatkan sepanjang 2022 melalui teknologi Search and Rescue (SAR) yang dikembangkan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika (NASA).

Selama lebih dari 40 tahun, kantor SAR NASA telah membantu program Cospas-Sarsat internasional dalam pengembangan teknologi pencarian dan penyelamatan dengan bantuan satelit internasional. Cospas-Sarsat sendiri adalah upaya kerja sama dari 44 negara anggota dan organisasi yang didedikasikan untuk menyediakan layanan lokasi marabahaya berbantuan satelit yang tangguh dan andal di seluruh dunia. Keahlian teknis ini telah mengarah pada pengembangan berbagai jenis suar lokasi darurat. Dengan program Cospas-Sarsat, para pejalan kaki, pelaut, pilot, dan penjelajah lainnya yang tersesat atau menghadapi kondisi bahaya dapat untuk mengaktifkan suar lokasi.

Melansir laman resmi NASA, petualang dapat memanfaatkan beacon Cospas-Sarsat frekuensi 406 MHz, yang membekali pengguna dengan layanan lokasi darurat yang tepat dan andal. Setelah aktivasi, suar ini akan mengirim sinyal ke satelit di luar angkasa, yang kemudian menyampaikan sinyal marabahaya ke stasiun bumi. Proses ini memungkinkan jaringan Cospas-Sarsat memperkirakan posisi mereka di manapun di dunia. Jaringan kemudian mengirimkan lokasi ke responden pertama, yang memulai operasi penyelamatan.

Di Amerika Serikat (AS) sendiri, upaya pencarian dan penyelamatan dikoordinasikan melalui program pencarian dan penyelamatan nasional yang disebut SARSAT. Ini adalah upaya gabungan antara NASA, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) dan dua lembaga lainnya. Di mana, NASA melalui Program Space Communications and Navigation (SCaN) NASA bertugas memberikan pengawasan strategis ke kantor SAR, termasuk memasukkan teknologi ke dalam keseluruhan program untuk meminimalkan waktu pencarian dan memaksimalkan penyelamatan.

Sementara NOAA mengelola dan mengoperasikan sistem tersebut. Terakhir, penyelamatan dilakukan oleh Penjaga Pantai AS yang mengoordinasikan pencarian dan penyelamatan maritim, sedangkan pencarian dan penyelamatan darat dikoordinasikan oleh Angkatan Udara AS. Banyak otoritas penyelamatan lokal lainnya yang juga terlibat dalam pencarian dan penyelamatan ini.

Suar ini memungkinkan penjelajah bepergian dengan rasa aman saat menjelajah di darat, udara, dan laut. Ada tiga jenis beacon yang tersedia untuk pengguna, yakni Personal Locator Beacons (PLBs) untuk pejalan kaki dan penjelajah darat lainnya; Emergency Position Indicating Radio Beacons (EPIRBs) untuk pelaut; dan Emergency Locator Transmitter (ELT) untuk pilot pesawat. Pada tahun 2022, 80 penyelamatan dilakukan untuk PLB yang diaktifkan, 275 untuk EPIRB, dan 42 untuk ELT.

Kantor SAR memiliki portofolio unik yang memajukan misi eksplorasi NASA sambil menyelamatkan nyawa penjelajah terestrial. Kantor SAR sendiri adalah bagian dari portofolio Space Communications and Navigation (SCaN) dan akan sangat penting bagi upaya NASA ke Bulan dan Mars. Pada 11 Desember 2022, anggota tim SAR di USS Portland menggunakan Search and Rescue Intelligent Terminal (SAINT) yang baru dikembangkan untuk melacak kapsul Artemis I Orion saat memasuki kembali atmosfer dan jatuh di Samudera Pasifik setelahnya.

Teknologi ini akan sangat penting untuk misi berawak ke Bulan di masa depan. Astronot di Artemis II dan seterusnya akan dilengkapi dengan suar Advanced Next-Generation Emergency Locator (ANGEL). Teknologi ini akan memungkinkan NASA menemukan astronot jika mereka perlu keluar dari kapsul Orion setelah pendaratan atau selama skenario pembatalan peluncuran.

Pengembangan suar berbasis bumi bukan satu-satunya layanan yang disediakan oleh kantor SAR NASA. Selain mendukung program Artemis, kantor SAR akan bekerja menuju pembentukan pencarian dan penyelamatan di Bulan, yang disebut LunaSAR. Ini akan menyediakan layanan lokasi marabahaya untuk misi berawak dan robot di permukaan Bulan. Layanan ini berkoordinasi dengan arsitektur LunaNet NASA, yang akan memperluas kemampuan seperti internet ke Bulan. Bersama-sama, LunaSAR dan LunaNet akan bekerja sama untuk mempertahankan keberadaan manusia di Bulan.

Baca Juga: