Tak jarang mendengar musik dengan volume tinggi dapat menyebabkan suara berdenging di telinga. Ini sebenarnya adalah pengalaman yang cukup umum yang disebut tinnitus, yang akan hilang dengan cepat dan dengan sendirinya. Namun, tinitus yang konsisten dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya, termasuk tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi kronis di mana kekuatan darah yang mendorong dinding arteri terlalu tinggi. Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, menurut Mayo Clinic.

Centers for Disease Control and Prevention mengungkapkan, hampir separuh orang Amerika memiliki tekanan darah tinggi, yang disebut sebagai silent killer karena tidak dapat terdeteksi, lantaran gejalanya yang tampak ringan atau tidak berhubungan.

Seorang dokter pengobatan keluarga dan audiolog menjelaskan mengapa tekanan darah tinggi menyebabkan telinga berdenging, penyebab tinnitus lainnya, dan bagaimana cara membantu meredam suara bernada tinggi di dalam telinga.

Jesus Lizarzaburu, MD, seorang dokter kedokteran keluarga bersertifikat di TPMG di Yorktown, Virginia mengatakan, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan suara di salah satu atau kedua telinga yang tidak dapat didengar secara eksternal, juga dikenal sebagai tinnitus.

"Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan jenis tinitus tertentu yang disebut tinnitus berdenyut. Ini adalah jenis di mana Anda mendengar suara berirama, sering kali bersamaan dengan detak jantung Anda, dan ini dapat disebabkan oleh masalah pembuluh darah seperti tekanan darah tinggi," kata Lizarzaburu, dikutip dari Well and Good, Selasa (26/3).

Ia menambahkan, ketika tekanan darah tinggi, aliran darah melalui arteri menjadi lebih kuat. Tekanan yang meningkat ini dapat menyebabkan berbagai suara dalam pembuluh darah di dekat telinga, yang menyebabkan suara dering atau berdengung yang terkait dengan tinitus. Hipertensi juga dapat menyebabkan masalah pendengaran jika memengaruhi suplai darah ke sistem pendengaran.

"Koklea, yang merupakan organ pendengaran di telinga bagian dalam, membutuhkan suplai darah yang cukup agar dapat berfungsi dengan baik. Hal ini juga dapat menyebabkan suara yang mengganggu," ucapnya.

Meskipun tinnitus adalah hal yang umum, namun tidak semua orang dengan kondisi ini memiliki hipertensi. Dan sebaliknya, tidak semua orang dengan hipertensi akan mengalami tinitus.

Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan, jika mengalami tinitus bersama dengan salah satu gejala tekanan darah tinggi untuk segera mencari perawatan medis. Adapun gejalanya seperti nyeri dada, sakit kepala parah, pusing, mual, perubahan penglihatan, kecemasan dan disorientasi.

Tricia Scaglione, AuD, seorang audiolog klinis dan ahli tinitus menjelaskan, telinga berdenging tidak hanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Penyebab paling umum dari tinnitus adalah paparan suara keras, seperti saat Anda menggunakan headphone terlalu keras atau mendengarkan musik keras.

"Jika Anda pernah pergi ke konser atau acara olahraga yang keras, dan kemudian pulang dengan suara berdengung atau berdenging di telinga Anda, yang sebelumnya tidak ada, itu adalah salah satu bentuk tinitus. Namun jenis ini bersifat sementara dan biasanya hilang dalam waktu 72 jam," imbuhnya.

Tricia menambahkan, saat ini belum ada obat untuk tinitus, tetapi ada beberapa cara untuk mengatasi telinga berdenging akibat tekanan darah tinggi. Ia merekomendasikan pemantauan gejala secara teratur, termasuk apa yang memicu atau memperburuk gejala dan perubahan gaya hidup tertentu untuk menjaga tekanan darah tetap terkendali. Adapun caranya seperti makan makanan yang menyehatkan jantung, mengurangi asupan natrium, berolahraga secara teratur, membatasi alkohol dan kafein, berhenti merokok, serta mengurangi stres.

Baca Juga: