Perundingan yang belum menghasilkan genjatan senjata, hal tersebut membuat putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud (MbS) menawarkan untuk menjadi tuan rumah pembicaraan mediasi antara Rusia dan Ukraina. Tawaran tersebut disampaikan dalam panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (3/3) waktu setempat.

MbS menyampaikan solusi politik setelah invasi Rusia. Dirinya juga dengan tegas kembali dukungannya bagi kelompok produsen minyak OPEC+, termasuk Rusia, untuk menstabilkan pasar minyak.

"Putra Mahkota menjelaskan dukungan kerajaan untuk upaya yang mengarah pada solusi politik yang mengarah pada akhir (perang) dan mencapai keamanan dan stabilitas, dan bahwa kerajaan siap melakukan upaya untuk menengahi antara semua pihak," keterangan Pejabat Saudi Press Agency (SPA) yang dikutip dari AFP.

Sementara itu, negara-negara di Teluk Arab, termasuk Arab Saudi, sebagian besar selama ini menahan diri untuk tidak mengkritik invasi Rusia.

Meski, pada sidang PBB, negara-negara Teluk Arab mem-vote resolusi Majelis Umum PBB yang menuntut Rusia segera menarik diri dari Ukraina.

Perlu diketahui, Arab Saudi dan Rusia adalah anggota OPEC+, yang memilih untuk menjaga produksi tetap stabil pada pekan ini. Meskipun harga minyak melonjak dengan minyak mentah Brent North Sea USD 120 per barel pada hari Kamis.

"Pangeran menegaskan kembali keinginan kerajaan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas pasar minyak, menyoroti peran perjanjian OPEC+ dalam hal ini dan pentingnya mempertahankannya," kata SPA.

Baca Juga: