Musik Hana Midori sukses menggelar Teater Musikal Anak bertajuk "Mencari Arti Merdeka", 17 dan 18 Agustus 2017, di Titan Center Bintaro, Tangerang. Pementasan tersebut dilakoni personil grup musik anak, Harmoni 8 bersama bintang tamu Bastian Steel, Tarzan Srimulat dan Wayang Orang Bharata. Pentas yang disutradarai Alex Hassim ini mengedepankan kepiawaian musik Roedyanto Wasito dalam mengemas sekitar 15 lagu.

"Lagu-lagu yang dinyanyikan sebagian diambil dari album yang pernah direkam Harmoni 8, sebagian lagi adalah lagu anak yang sudah popular," kata Roedyanto, seusai konser musikal, di Bintaro, baru-baru ini. Bagi bassis kelompok Emerald ini, proses penggarapan Teater Musikal semacam ini memang bukan yang pertama kali.

"Ini sudah yang ketiga kali, jadi nggak ada kesulitan berarti. Kesulitannya hanya kerena waktu untuk penggarapan musik yang terhitung mepet, dan membuat scoring-nya jadi agak gimana gitu. Kan musik scoring perlu dibuat beda untuk adegan serem, lucu atau tegang," katanya.

Sementara itu, penyanyi muda Bastian Steel yang sengaja dilibatkan sebagai salah satu tokoh penting dalam cerita ini mengaku senang bisa dilibatkan. "Ini bukan pementasan teater musikal yang pertama buat saya. Dulu saya pernah ikut Laskar Pelangi," kata penyanyi berambut keriting yang biasa disapa Babas ini.

Dalam teater musikal ini, Babas berperan sebagai kakak dari Moza, salah satu personil Harmonil 8. "Kami melakukan serangkai perjalanan mudik ke desa. Kami mendaki gunung dan menancapkan bendera merah putih. Namun di tengah itu ada halangan dan konflik," ungkap Babas.

Alur cerita sepanjang satu setengah jam pertunjukan ini menurut sang sutradara Alex Hassim, sengaja dibuat ringan dan tidak berat, agar bisa cepat dipahami oleh anak-anak seusia mereka. "Jadi temanya sendiri boleh terdengar berat tentang kemerdekaan, tapi penyajiannya ringan," ucap Alex.

Bagi Harmoni 8 sendiri, grup vokal yang digawangi oleh Adek, Chika, Aleta, Adinda, Ardra, Nabila, Moza dan Mika ini, pementasan itu merupakan kali pertama mereka manggung dalam format teater. "Biasanya mereka hanya nyanyi, tapi kali ini mereka harus acting juga," jelas Alex. Di luar itu, Yen Sinaringati, Excecutive Produser Musik Hana Midori menyebut ide dasar penyelenggaraan acara ini dibuat lantaran ia melihat sekarang ini banyak anak-anak yang hanya tahu perayaan kemerdekaan sebatas seremoni.

"Misalnya menaikan bendera di tiap tanggal 17 Agustus," ujar Yen. Di samping itu, pihaknya juga ingin memberikan hiburan yang bermanfaat dan berbagi informasi kepada masyarakat tentang arti merdeka bagi masing-masing orang di segala umur. Sementara itu Direktur PT Hana Musik Midori, Karin Item juga menyebutkan pembuatan acara ini bertujuan agar generasi muda Indonesia bisa memaknai arti kemerdekaan.

"Di tengah itu, kita juga ingin mengapresiasi budaya tradisi. Dengan memberi tempat kepada seniman yang mungkin saja sudah semakin terkikis di era golobalisasi ini. Karena itu kami menampilkan dan memperkenalkan tokoh pewayangan dalam kemasan yang lebih segar dan dekat dengan hati anak muda," ungkap Karin.

Tarzan yang dipercaya berperan sebagai Semar di lakon teater musikal itu ikut mengatakan antuasiasmenya mengikuti kegiatan tersebut. "Saya tidak terlalu banyak mendapat peran. Saya hanya tampil dua segmen. Tapi saya memerankan tokoh sentral, sebagai tokoh pemersatu di tengah anak kota dan anak desa yang bertikai," tukas Tarzan. yzd/S-1

Baca Juga: