Taylor Swift menjadi menjadi musisi wanita dengan pendapatan tertinggi sepanjang 2022. Ia bahkan menjadis satu-satunya musisi wanita yang masuk daftar 10 entertainer dengan pendapatan tertinggi versi Forbes dengan menduduki posisi ke-9.
Menurut Forbes, bintang pop Amerika itu mendapatkan aliran pendapatan gabungan dari penjualan rekaman fisik, streaming di platform musik seperti Spotify, unduhan digital, lisensi, dan lainnya.
Pasalnya, usai merilis album studio kesepuluhnya "Midnights" pada Oktober 2022, Taylor Swift mencetak sejarah baru lantaran berhasil menyapu bersih top 10 tangga lagu Billboard Hot 100. Prestasi ini menjadikannya sebagai musisi pertama yang berhasil melakukannya.
Pencapaian itu juga membawa Taylor Swift melampaui rekor Drake yang sebelumnya menduduki sembilan dari 10 besar Billboard Hot 100 pada September 2021.
Sebulan kemudian, 14 juta penggemar setia Taylor Swift berebut tiket "The Eras Tour" yang merupakan tur konser utama pemenang 12 penghargaan Grammy tersebut.
Terlepas dari kesuksesan "Midnights" dan antisipasi untuk tur dunianya, ikon pop Amerika Serikat itu berhasil mencetak pendapatans sebesar USD 92 juta atau sekitar Rp1,4 triliun dari musik yang dia rilis di tahun-tahun sebelumnya.
Taylor Swift itu berhasil masuk jajaran musisi dengan penghasilan tertinggi sepanjang 2022 bersama musisi legenda yang lebih tua, seperti The Rolling Stones, Genesis dan lainnya.
Pendapatan di atas tercatat Forbes mewakili pendapatan sebelum pajak tahun 2022, dikurangi biaya perwakilan atau manajer, pengacara, agen dan/atau biaya operasional bisnis.
Kini, Taylor Swift siap meraup lebih banyak pundi-pundi kekayaan lewat tur konser "The Eras Tour" yang telah dimulai pada Jumat (17/3) malam di State Farm Stadium Glendale, Arizona, Amerika Serikat (AS).
The Eras Tour merupakan tur teranyar musisi berusia 33 tahun itu setelah absen selama lima tahun.
Billboard pada Desember 2022 memprediksi, The Eras Tour akan menghasilkan US$591 juta berkat penjualan tiket yang dibanderol dengan harga rata-rata US$215.
Sementara itu, David Herlihy, Profesor Pengajaran Universitas Northeastern dan Koordinator Program Industri Musik, menuturkan Taylor Swift akan meraup US$620 juta atau 105% dari penjualan tiket The Eras Tour.
Menurut Herlihy, Taylor Swift akan menerima antara 100% hingga 110% dari penjualan tiket senilai US$591 juta untuk tur tersebut. Angka ini didapat Herlihy karena promotor konsernya harus dengan senang hati membayar Taylor Swift lebih banyak karena mereka tidak harus menanggung risiko bahwa tiket The Eras Tour tidak akan terjual habis.
Jika benar, The Eras Tour, akan mengalahkan pendapatan konser Taylor Swift sebelumnya, "Reputation Stadium Tour" yang sukses mengumpulkan US$345 juta, yang menjadikannya sebagai tur konser musisi wanita dengan pendapatan kotor tertinggi ketiga. Bagaimana tidak, Taylor Swift berhasil menjual sebanyak 2.068.399 tiket "Reputation Stadium Tour".
Tak hanya itu, The Eras Tour juga akan mengalahkan tur Sticky & Sweet oleh Madonna yang memegang rekor sebagai konser musisi wanita terlaris dengan penjualan tiket yang mencapai US$407.
Taylor Swift juga akan meraup lebih banyak pendapatan dari penjualan barang dagangan di lokasi konser yang dapat menambah pendapatan sang artis hingga sekitar US$87 juta.
"Di setiap tempat dia kemungkinan akan menjual 30.000 barang dagangan dengan harga rata-rata US$80 per barang. Tiga puluh persen dari itu akan pergi ke venue dan sisanya akan pergi ke Swift dan promotor," ujar Herlihy.
Setelah pengeluaran, Taylor Swift dapat menyimpan antara US$465 juta dan US$496 juta.
"Dia harus membayar pajak, krunya, sewa tempat, dan biaya tur - kemungkinan truk, kru, keamanan, alat musik yang berlebihan, dan sebagainya. Pengeluaran ini dapat berkisar antara 20% dan 25% dari pendapatannya," jelas Herlihy.