Kondisi new normal di masa pandemi Covid-19 harus dijalani oleh sebagian masyarakat. Ini juga yang akhirnya memunculkan kesiagaan terhadap lingkungan.

Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB berada dalam masa transisi. Beberapa sektor mulai dipersiapkan agar bisa kembali berjalan untuk berdampingan dengan 2019 Covid-19. Menuju masyarakat produktif namun tetap aman dari virus, ada beberapa hal yang harus disiapkan. Selain terus menerapkan disiplin diri, menaati protokol kesehatan dengan jaga jarak dan rajin cuci tangan, hal yang penting lagi adalah menyiapkan beberapa pelindung diri, khususnya bagi para pejuang nafkah keluarga.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan tuntunan pada masyarakat untuk menyiapkan Tas Siaga Covid-19. Hal ini justru menjadi inspirasi bagi beberapa pabrikan untuk menciptakan Tas Siaga tersebut. Secara sederhana bisa diartikan sebagai tas persiapan saat berhadapan dengan virus. Tas berisikan peralatan pribadi pelindung diri sendiri dari paparan virus, sekaligus menjadi menunjang aktivitas keseharian di tengah pandemi.

Secara umum, isi dari tas tersebut erat kaitannya dengan sikap hidup masyarakat di era new normal. Diantaranya adalah sabun cuci tangan, hand sanitizer, dan disinfektan. Bawalah sabun cair dalam botol kecil. Serta, rajin-rajinlah untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Hand Sanitizer, selain mencuci tangan dengan air dan sabun, ini juga bisa membersihkan tangan dengan menggunakan hand sanitizer. Hand sanitizer ini berguna di saat lingkungan kamu tidak ada tempat untuk cuci tangan. Disinfektan, bukan cuma hand sanitizer, semprotan disinfektan juga perlu dibawa di dalam tas siaga covid-19 ini. Semprotkan pada benda-benda yang dibawa atau benda yang akan digunakan. Seperti menyemprotkan pada troli atau keranjang saat berbelanja.

Isi lainnya adalah masker. Siapkan masker, karena ini adalah barang yang penting untuk digunakan dan dibawa. Selain masker yang dipakai, bawa juga masker cadangan. Hal ini berguna untuk mengganti masker yang dipakai kotor. Utamanya mereka yang menggunakan kendaraan roda dua, baik milik pribadi maupun layanan jasa ojek. Bagaimanapun, masker yang dipakai di luar ruang sudah terpapar, dengan lingkungan dalam kondisi polusi. Selain itu, disebutkan pula, bahwa daya tahan masker non-medis adalah empat jam dan harus diganti lagi.

Kantung untuk masker habis pakai. Selain masker, juga harus bawa kantung untuk membungkus masker yang telah dipakai. Jadi setelah selesai menggunakan masker, terlebih dahulu hancurkan masker medis yang telah dipakai. Taruh masker bekas pakai ke kantung yang sudah disiapkan. Lalu, tutup rapat-rapat dan buang ke tong sampah.

Berikutnya adalah tisu basah dan kering. Sediakan tisu basah dan kering dalam tas siaga covid-19. Hal tersebut berguna untuk mengelap tangan, dan peralatan yang telah dipakai. Agar terbebas dari virus yang menempel pada benda dan tangan.

Kelengkapan lainnya, alat makan dan botol minum. Kalau selama ini makan dan minum bisa memakai peralatan kantor atau di warung sekitar kantor, maka di musim pandemi ini membawa tempat minum dan peralatan makan sendiri adalah yang terbaik. Perangkat sendok dan tempat makan yang sudah dalam satu paketan bisa digunakan. Untuk botol ada yang jadi satu dengan cangkir, ini praktis dan aman. Karena dipakai sendiri tidak bergantian dengan teman kantor atau orang lain. Untuk penggunaan alat makan dan gelas, setelah dipakai langsung dicuci, lalu dikeringkan, lapis dengan tisu dan masukkan kembali ke tempatnya.

Perlengkapan ibadah juga harus dibawa sendiri. Buat yang muslim, membawa sajadah sendiri baik yang ukuran biasa atau kecil. Ini sangat penting untuk pelapis saat melakukan sholat baik itu di ruangan, mushola maupun masjid. Selanjutnya membawa Multivitamin. Menjaga kesehatan di masa genting saat ini sangat penting. Bawa juga multivitamin kemanapun pergi dan jangan lupa untuk meminumnya.

Yang lainnya adalah Totebag atau tas belanja lipat. Tas ini menjadi penting, karena bisa mendadak langsung belanja, untuk menghindari mondar-mandir masuk rumah. Jadi ketika membawa barang belanjaan tidak perlu repot. Apalagi sekarang banyak pusat perbelanjaan yang tidak menyediakan lagi tas plastik.

Belakangan sesuai dengan peraturan pemerintah daerah dimana penumpang ojek diharuskan membawa helm sendiri, maka helm pribadi juga masuk dalam perlengkapan siaga. Ini wajib dibawa sendiri. Pilihannya beragam dan menyesuaikan kebutuhan. Namun yang terpenting harus memenuhi standar SNI (Standar Nasional Indonesia). Bisa dipilih full-face atau half face, dan pastikan pengemudi yang mengoperasikan ojek telah memasang penyekat, antara dirinya dengan penumpang.

Semua perlengkapan ini dimasukkan dalam satu tas siaga. Beberapa pabrikan lantas membuat tas siaga yang disesuaikan untuk kebutuhannya, seperti untuk bekerja sehari-hari, untuk perjalanan atau hanya disimpan di dalam mobil.

Berbagai model dan ukuran tas tersedia. Umumnya memiliki warna yang menyolok. Bahan yang digunakan biasanya anti air. Kalaupun tidak, dibagian penutupnya ada penyekat anti air yang bisa digulung saat hujan. ars

Baca Juga: