LONDON - Menurut laporan Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) pada hari Selasa (24/9), target untuk melipatgandakan kapasitas energi baru terbarukan (EBT) global pada tahun 2030 dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sudah hampir tercapai, tapi akan memerlukan upaya besar untuk mengatasi hambatan seperti perizinan dan koneksi jaringan.
Dikutip dari The Straits Times, laporan tersebut muncul saat para pemimpin pemerintahan dan bisnis berkumpul di Pekan Iklim New York untuk mencoba mendorong tindakan melawan perubahan iklim.
Hampir 200 negara di pertemuan puncak iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP28 di Dubai pada tahun 2023 sepakat untuk mencapai emisi nol bersih dari sektor energi pada tahun 2050 dan berjanji untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukan seperti angin dan matahari.
IEA menyatakan target energi terbarukan dapat dicapai berkat kondisi ekonomi yang menguntungkan, potensi manufaktur yang besar, dan kebijakan yang kuat, tetapi menyatakan peningkatan kapasitas energi terbarukan saja tidak akan memangkas penggunaan bahan bakar fosil dan mengurangi biaya bagi konsumen.
"Untuk memanfaatkan sepenuhnya tujuan tiga kali lipat tersebut, negara-negara perlu melakukan upaya terpadu untuk membangun dan memodernisasi jaringan listrik sepanjang 25 juta kilometer pada tahun 2030. Dunia juga memerlukan kapasitas penyimpanan energi sebesar 1.500 gigawatt pada tahun 2030," kata IEA.
Efisiensi Energi
Negara-negara di COP28 juga berjanji untuk menggandakan langkah-langkah efisiensi energi untuk membantu mengekang penggunaan listrik, tetapi target ini akan mengharuskan pemerintah untuk menjadikan efisiensi sebagai prioritas kebijakan yang lebih utama.
"Negara-negara harus menanamkan tujuan energi terbarukan dan efisiensi energi dalam rencana nasional mereka untuk memenuhi tujuan yang ditetapkan berdasarkan perjanjian iklim Paris," kata IEA.
Emisi dari sektor energi global mencapai rekor tertinggi pada tahun 2023. Peningkatan kapasitas energi terbarukan hingga tiga kali lipat dan penggandaan langkah-langkah efisiensi energi untuk mengurangi penggunaan listrik dapat mengurangi emisi gas rumah kaca global hingga 10 miliar ton pada akhir dekade ini dibandingkan dengan yang diperkirakan sebelumnya.