TANGERANG - Permukiman 220 kepala keluarga (KK) di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, terendam banjir rob akibat air laut pasang yang terjadi dalam sepekan terakhir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir, Senin (31/10), menerangkan bahwa ketinggian air banjir rob yang melanda wilayah pesisir utara itu sekiar 30 sentimeter.

"Para warga masih berada di rumah masing-masing, meski air sampai 30 sentimeter," kata Abdul. Tentu kondisi tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari warga. Rumah yang terendam RT/RW 001/001 dan RT/RW 002/002, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga. Abdul mengungkapkan, saat ini warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing.

Pemerintah menyiapkan personel untuk bersiaga di lokasi, jika nantinya terdapat warga yang membutuhkan bantuan evakuasi. Ia juga menjelaskan daerah yang dilanda rob merupakan langganan bencana setiap tahunnya karena lokasinya dekat dengan pesisir.

"Kejadian rob sudah empat hari berlangsung. Air masuk melalui kali di belakang kampung tersebut. Air masuk ke perkampungan hingga ke jalan Raya Tanjung Pasir," ujarnya. Menurutnya, pasang air laut terjadi setiap pukul 10 sampai 11.00 WIB setiap hari. Lalu, air akan surut kembali pukul 16.00-18.00 WIB. Dengan kata lain, air laut menggenangi rumah warga kurang lebih selama 7 jam tiap hari.

Empat Meter

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) minta warga di kawasan pesisir waspada gelombang tinggi yang bisa mencapai empat meter. "Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo, dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Dikatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. "Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, perairan Kep Anambas-Kep Natuna.Gelombang perairan Banten Selatan bisa 4 meter," paparnya.

Kondisi itu, berpeluang terjadi peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter sejumlah wilayah. Di Banten Selatan kondisinya bisa lebih tinggi mencapai sekitar empat meter. Eko Prasetyo juga minta agar masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir memperhatikan risiko keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan dan kapal tongkang.

Baca Juga: