Ganjar Pranowo tak mampu menahan air mata. Ia menangis tatkala berpamitan kepada puluhan ribu warga Jawa Tengah (Jateng) di hari terakhirnya menjabat sebagai Gubernur Jateng. Selanjutnya, Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana diangkat sebagai Pj Gubernur Jateng.

Hari ini, Selasa (5/9), adalah hari terakhir Ganjar melayani warga Jateng selama 10 tahun. Bersama istri tercinta, Siti Atikoh, dan putra semata wayangnya, Zinedine Alam Ganjar, ia hadir dalam pesta rakyat dalam rangka perpisahannya di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang.

Awalnya, Ganjar cukup tegar menyampaikan pidatonya di hadapan rakyat. Sesekali, ia masih terlihat tersenyum. Namun ketika di putar video testimoni dari warga Jateng, ulama dan orang terdekatnya, pertahanan Ganjar bobol juga.

Apalagi ketika di video itu, putra semata wayang Ganjar menyampaikan satu keinginan setelah Ganjar pensiun jadi Gubernur. Alam meminta Ganjar memenuhi janjinya untuk naik gunung berdua dengannya.

"Kapan ayah ada waktu untuk naik gunung berdua, mudah-mudahan bisa," kata Alam dalam video testimoni itu.

Mata Ganjar langsung memerah, air mata menetes. Berkali-kali, ia mengusap air mata dengan sapu tangan yang ia bawa. Tepuk tangan dari ribuan warga Jateng mencoba menguatkannya.

"Tak terasa sudah 10 tahun, rasanya baru kemarin. Saya masih ingat betul rasanya datang ke desa-desa, menemui petani, datang ke sekolah untuk mengajar, bertemu panjenengan semua. Terlalu berat buat saya untuk berpamitan, karena panjenengan adalah bagian dari saya," ucap Ganjar.

Ganjar bahkan mengatakan masih merasakan pukulan sayang dari nenek-nenek dan pedagang pasar yang ia temui. Pelukan hangat serta dukungan yang sangat berarti dari jutaan warga Jawa Tengah selama 10 tahun terakhir.

Tak Marah Dikritik

Pun dengan cacian, kritikan yang disampaikan padanya selama ini. Ganjar mengatakan tak pernah marah karena semua masyarakat Jateng adalah tuan baginya.

"Waktu bergulir dan berlari, hari ini sudah 10 tahun saya melayani panjenengan. Hari ini mesti berhenti, saya menyampaikan terima kasih dan meminta maaf apabila dalam 10 tahun ini tidak terlalu sempurna buat panjenengan," ujarnya.

Masih banyak hal yang perlu diperbaiki di Jawa Tengah. Untuk itu, Ganjar berharap PJ Gubernur Jateng nantinya dan gubernur Jateng terpilih selanjutnya dapat menyelesaikan itu.

"Sekali lagi, saya mohon pamit. Meski tidak lagi gubernur, saya masih sedherek panjenengan (saudara Anda). Kita semua tetap bersaudara. Kulo tresno panjenengan semua (saya cinta kalian semua). Saya sayang sama panjenengan. I love you full," pungkasnya disambut tepuk tangan yang meriah dari ribuan warga.

Usai sambutan, Ganjar kemudian turun dari panggung untuk menyalami puluhan ribu warga yang hadir dalam acara perpisahan itu. Ia berjalan dari Kantor Gubernuran sampai ke Bundaran Air Mancur Jl Pahlawan. Puluhan ribu warga berebut untuk bersalaman dan menyampaikan salam perpisahan.

"Matur nuwun Pak Ganjar, sudah memimpin kami selama 10 tahun. Sehat dan sukses selalu nggih Pak," teriak warga.

"Jangan lupakan kami Pak. Kami cinta dengan Bapak," teriak lainnya.

Acara perpisahan Ganjar digelar sangat meriah. Puluhan ribu orang berdatangan dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

Ganjar sendiri sempat mem-posting acara pesta rakyat dalam rangka perpisahannya itu. Ia meminta maaf kepada seluruh masyarakat Semarang dan pengguna jalan jika acara itu menimbulkan kemacetan.

"Inilah persembahan akhir sebelum kita melanjutkan perjuangan di ruang masing-masing. Mari kumpul untuk menghaturkan doa terbaik, untuk masa depan Indonesia. Kepada sedulur-sedulurku, mohon maaf jika di beberapa ruas jalan Kota Semarang terjadi kemacetan nggih," tulis Ganjar.

Beragam hiburan rakyat ditampilkan dalam acara itu. Mulai seni kuda kepang, reog Ponorogo, hingga penampilan grup band Aftershine, Ndarboy Genk, NDX AKA, Woro Widowati, Vicky Prasetyo, dan hiburan lainnya.

Pantauan di lokasi, tampak ribuan karangan bunga berjejer rapi dan memenuhi sepanjang Jalan Pahlawan sampai Lapangan Simpanglima. Karangan bunga tersebut mencuri perhatian ribuan orang yang datang ke Kantor Ganjar itu.

Menariknya, ada beragam tulisan menarik di karangan bunga tersebut. Tak sekadar ucapan terima kasih atau kalimat perpisahan, namun beragam kalimat unik dan lucu.

Misalnya 'Rambut Putihmu Mengalihkan Duniaku', 'Tanpamu Aku Kudu Piye Pak?', 'Guyonmu Akan Selalu Ku Rindu, Gagasanmu Akan Selalu Dituju', 'Selamat Jalan Gubernur Kesayangan', 'Ikan Hiu Ikan Air Tawar, We Love You Pak Ganjar'.

Baca Juga: